PROSESNEWS.ID – Leani Ratri/Khalimatus Sadiyah sukses mempersembahkan medali emas pertama untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020. Pasangan ganda putri ini memenangi partai final para badminton klasifikasi SL3-SU5 pada Sabtu (4/9/2021) sore WIB.
Bertanding di Yoyogi National Stadium, Leani/Khalimatus mengalahkan pasangan Tiongkok Cheng Hefang/Ma Huihui di partai final. Leani/Khalimatus menang dua set langsung 21-1 dan 21-12 dalam kurun 32 menit.
Leani/Khalimatus memang memiliki segudang prestasi di para badminton. Leani/Khalimatus pernah meraih medali emas di Asean Para Games 2018.
Bahkan Leani memiliki julukan Ratu Para Badminton. Wanita 30 tahun ini memiliki prestasi cemerlang bukan hanya di ganda putri. Leani juga berjaya di tunggal putri dan ganda campuran.
Di Paralimpiade 2020, Leani Ratri masih berpeluang menambah dua medali emas lagi di Paralimpiade 2020. Dia akan bertanding di final tunggal putri SL4 pada Minggu (5/9/2021) pagi WIB melawan wakil China Cheng Hefang.
Besok Leani juga akan main di final ganda campuran. Berpasangan dengan Hary Susanto, Leani akan bersua wakil Prancis Lucas Mazur/Faustine Noel.
Leani sudah pernah menyapu bersih gelar juara di tiga nomor berbeda pada turnamen di Irlandia dan Kanada yang berlangsung tahun ini. Pada tahun 2018, Leani juga pernah dinobatkan sebagai Atlet Para Badminton Terbaik oleh BWF.
Berbeda dengan Leani, Khalimatus usianya masih cukup muda, 21 tahun. Alim, sapaan akrabnya mulai menekuni karier di bulu tangkis pada saat duduk di kelas 5 SD.
Alim bergabung dengan sekolah olahraga Bendo Sport Mojosari. Menariknya, Alim awalnya tidak bermain di bulu tangkis. Dia mengeluti voli dan sepak bola.