PROSESNEWS.ID – Lonjakan kasus Covid -19 terjadi di sejumlah daerah beberapa pekan terakhir. Akibatnya keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan meningkat drastis.
Ironisnya lonjakan kasus itu, turut mempengaruhi status PPKM di wilayah rumah sakit itu berada. Hal ini menjadi menjadi salah satu topik utama pada rapat Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) secara Virtual, Senin (09/08/2021).
Pada rapat itu, Walikota Gorontalo Marten Taha yang juga merupakan Wakil Ketua Umum 1 Bidang Pemerintahan dan Otonom Apeksi Pusat, mengungkapkan kondisi ini sangat mempengaruhi kenaikan data kasus positif berdasarkan BOR.
“Sebagai rumah sakit rujukan Covid -19 yang ditunjuk Kemenkes, tentu kami tidak hanya melayani pasien asal Kota Gorontalo, yang jadi persoalan keterisian BOR, diidentikan dengan kenaikan status PPKM di Kota Gorontalo,” ungkap Marten.
Marten menambahkan, jika dihitung hanya sekitar 28 persen pasien kota Gorontalo yang menjalani perawatan. Angka tersebut melonjak menjadi 86 persen berdasarkan BOR.
“Jika BOR jadi parameter, maka status level kita akan semakin naik. Padahal status PPKM kota Gorontalo berada pada level 3 bahkan bisa turun pada level 2,” ucap Marten.
Selain itu kata Marten sejumlah Pemerintah Kota (Pemkot) lainnya mengalami hal yang serupa seperti Kota Banjarmasin. Menurut Walikota Ibnu Sina keterbatasan tenaga medis dan peralatan kesehatan juga kewalahan menyikapi lonjakan kasus tersebut.
” Karena ini menjadi persoalannya yang sama, maka perlu ada tindak lanjut rekomendasi usulan ke pusat,” ujarnya.
Selain penanganan di hilir, Marten juga memaparkan yang dilakukan pihaknya di hulu. Ia menekankan bahwa penanganan penyebaran Covid -19, harus melibatkan semua pihak termasuk tingkat RT, RW dan Kelurahan.
“Di Kota Gorontalo, upaya pencegahan bukan hanya bertumpu pada puskesmas, tetapi melibatkan RT, RW untuk mengintensifkan testing, tracing dan treatment,” ungkapnya.
“Saat ini Pemkot Gorontalo telah bekerjasama dgn TNI/Polri, Perguruan Tinggi, serta para relawan mendorong masyarakat untuk divaksin dan alhamdulillah capaian vaksinasi di kota Gorontalo sudah 50 persen lebih,” tutup Marten.
Reporter : Reza Saad