PROSESNEWS.ID – Sejumlah pedagang kaki lima di Desa Isimu keluhkan tempat berjualan yang belum ada solusi dari pemerintah.
Diketahui, lokasi yang sebelumnya menjadi tempat berdagang bagi PKL saat ini sedang dilakukan pembangunan untuk menjadi taman Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Namun, para pedagang merasa belum ada fasilitas yang disediakan oleh pemerintah sebagai tempat sementara untuk berjualan selama masa pembangunan.
Salah seorang pedagang, Iwan Djungu, menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi tersebut. Iwan menyebut pekerjaan pembangunan ini akan berlangsung selama empat bulan, namun, hingga saat ini belum ada solusi yang diberikan oleh pihak pemerintah terkait tempat berdagang sementara.
“Pengerjaannya ini selama 4 bulan pak, tapi yang kami keluhkan skarang ini kami akan berjual di mana, sampai sekarang bulum ada solusi dari pemerintah,” kata Iwan Djungu kepada tim Prosesnews.id, Senin (28/08/2023).
Iwan juga menyebut, sebelumnya sudah ada musyawarah dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah desa, kecamatan, dan pemerintah daerah.
Dalam musyawarah tersebut, pihak pemerintah telah berjanji setelah pembangunan taman RTH selesai, para pedagang akan diberikan tempat untuk berjualan kembali di lokasi tersebut.
“Kami sudah berdiskusi dengan pemerintah dan kami dijanjikan akan diberi tempat berjualan setelah pembangunan taman ini selesai. Namun, selama empat bulan ini kami tidak tahu di mana kami bisa berdagang,” tambah Iwan.
Para pedagang berharap agar pemerintah segera memberikan solusi terkait tempat berjualan sementara selama masa pembangunan taman RTH. Mereka merasa bahwa keberlanjutan usaha mereka terancam jika tidak ada langkah konkret yang diambil oleh pemerintah.
“Sangat kami harapkan ada solusi dari pemerintah agar kami bisa berdagang sementara menunggu pembangunan taman selesai,” tutup Iwan dengan harapan.
Untuk diketahui, pembangunan taman RTH di Desa Ismu ini melibatkan pemindahan 13 tempat dagangan yang sebelumnya berada di lokasi tersebut. Para pedagang berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian serius terhadap nasib mereka dalam menghadapi situasi ini.
Reporter: Pian N Peda