PROSESNEWS.ID — Pemerintah Kota Gorontalo mengambil langkah tegas dalam menghadapi kenaikan harga bahan pangan, terutama beras, yang menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Musim kemarau panjang menyebabkan hasil panen berkurang, mendorong kenaikan harga bahan pangan utama ini secara drastis di pasar.
Untuk mengantisipasi dampak dari situasi ini, Pemerintah Kota Gorontalo bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Bank Indonesia (BI) dalam menyiapkan cadangan beras dengan harga subsidi dan untuk menjaga suplai beras tetap lancar.
“Tadi kami sudah berkoordinasi dengan pihak Bulog, alhamdulillah suplai beras tetap dilancarkan. Untuk membantu masyarakat, pemerintah bersama Bulog dan stakeholder seperti BI menggelar pasar murah maupun subsidi, baik yang dilakukan oleh kota maupun oleh provinsi. Insya Allah, upaya ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat,” kata Sekretaris Daerah Kota Gorontalo, Ismail Madjid.
Selain itu, Ismail Madjid bersama tim Pemerintah Kota Gorontalo juga melakukan pemantauan harga di sejumlah pasar tradisional, termasuk Pasar Bugis dan Pasar Sentral Kota Gorontalo, serta mengunjungi cabang PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) di Gorontalo pada Kamis, (16/11/2023).
Dari hasil pantauan di Pasar Kampung Bugis dan Pasar Sentral, terungkap harga beras dan cabe masih bertahan dan belum mengalami kenaikan yang signifikan.
“Untuk harga cabe masih sekitar Rp80.000 per kilogram, begitu juga untuk tomat berkisar antara Rp8.000 sampai Rp10.000 per kilogram. Demikian juga beras masih bertahan antara Rp14.000 sampai Rp15.000 per kilogram. Sesuai hasil pantauan harga masih terbilang stabil,” ungkap Ismail.
Meskipun demikian, Ismail menyebut ada beberapa komoditas yang masih mengalami kenaikan harga, seperti cabe yang sebelumnya nyaris mencapai Rp100.000 per kilogram. Sementara itu, beras tetap bertahan pada posisinya selama beberapa pekan terakhir.
Di sisi lain, komoditas perikanan, menurut Ismail, cenderung relatif murah dan stabil dengan kisaran harga Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram, terutama jenis ikan Oci.
“Untuk komoditas lain, itu cenderung terkendali, seperti ikan, relatif kurang harganya, begitu juga untuk daging ayam,” tambah Ismail.