PROSESNEWS.ID – Salah seorang mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo Wahyu Muhidin, mengalami patah gigi dan hidung akibat dianiaya dua orang tidak dikenal.
Ceritanya, korban bersama kawannya sedang duduk di depan salah satu depot air minum di Jalan Gelatik Kelurahan Heledula’a, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo Rabu, (03/07/2019) sekitar pukul 09.30 Wita.
Tiba-tiba datang dua orang tidak dikenal dengan menggunakan sepeda motor itu, langsung melayangkan pukulan ke wajah Wahyu Muhidin. Usai menganiaya korban, pelaku langsung melarikan diri.
Beberapa saksi yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengenali pelaku penganiayaan tersebut. Akibat kejadian itu, korban yang dampingi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAIN Gorontalo. Datang melaporkan kejadian itu di Mapolsek Kota Timur.
“Saya cuman duduk dengan teman di depan depot. Tiba-tiba dua orang datang menghampiri saya dan langsung memukul,” ujar Wahyudin.
Sebelumnya korban mendapatkan ancaman dari oknum pegawai Kampus IAIN Gorontalo. Usai melaksanakan demo menuntut keterbukaan kampus terhadap informasi publik. Jumlah anggaran ormawa, transparansi pengelolaan bidik misik serta Dana pionir.
Presiden BEM IAIN Gorontalo Agung Datau, mengaku menyesalkan tindakan premanisme yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab. Terhadap salah seorang mahasiswa yang merupakan Koordinator Aksi (Korlap).
“Polisi harus mampu mengungkap kasus penganiayaan terhadap salah seorang mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo. Tindakan itu, sudah diluar ambang batas dan melanggar hukum,” tegasnya.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Kota Timur Aipda M.R Manoppo, saat ditemui di ruang kerjanya membenarkan kejadian dan laporan itu. “Laporan korban sudah kami terima. Korban pun sudah dilakukan visum,” ujarnya. (ZP)