PROSESNEWS.ID – Curah hujan lebat di Wilayah Provinsi Gorontalo belakangan ini, tidak hanya menimbulkan musibah banjir semata. Tapi, juga menyebabkan tanah longsor disejumlah titik Wilayah tertentu.
Seperti belum lama ini, kejadian di lokasi pertambangan emas di titik bor 19, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango. Dikabarkan, 1 penambang meninggal Dunia tertimbun tanah longsor.
Korban yang diketahui bernama Oka Apriyanto Sambayo, berusia 21 tahun, asal Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, tertimbun longsor sekitar Pukul 15.00 WITA, Jum’at, (03/07/2020).
Saat kejadian nahas tersebut, terinformasi, korban lagi tidur di camp, tiba-tiba terjadi longsor. Dirinya tak sempat melarikan diri lagi, hingga akhirnya, meninggal tertimbun longsoran tanah yang disertai batu gunung.
Begitu dilakukan evakuasi, pun petugas mengalami kesulitan, sebab terkendala dengan curah hujan yang cukup tinggi.
Korban baru bisa di evakuasi warga dibantu Babinsa dari Koramil 1304/06 Suwawa, pada hari Sabtu, (04/07/2020).
Saat berhasil dievakuasi, Babinsa langsung berkoordinasi dengan aparat kelurahan setempat, untuk membawa korban ke Puskesmas Suwawa Timur. Selanjutnya, dibawa ke rumah duka di Desa Tanggilingo, Kecamatan Kabila, Bone Bolango.
“Korban bekerja di tambang sejak tahun 2018 sampai dengan sekarang. Pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan kejadian tersebut dan tidak melakukan otopsi ke rumah sakit,” ungkap Babinsa Balubolo Timur, Serma Ruslan Lasulika.
Sebelumnya terkonfirmasi, 5 penambang lainnya ikut mengalami luka-luka sewaktu kejadian. Masing-masing adalah Hendra Dunggio, warga Desa Luwoo Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.
Rahman, warga Kelurahan Wumialo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo.
Adnan warga Desa Bube Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Iton Aboka dan Deprianto Kinsal, warga Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng). (Majid Rahman)