Prosesnews.id
  • Home
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tenggara
    • Sumatera Utara
    • Jawa Timur
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Politik
  • Traveling
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tenggara
    • Sumatera Utara
    • Jawa Timur
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Politik
  • Traveling
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
Prosesnews.id
No Result
View All Result
Home Opini

Anak-anak Bekerja, Masa Depan Gorontalo Terancam

Rijal Zulkarnaen by Rijal Zulkarnaen
29 Mei 2024 11:05
in Opini, Pendidikan
Rahmat Ladiku (Mahasiswa Jurusan Sosiologi, UNG)

PROSESNEWS.ID – Di balik gemerlap kemajuan dan pembangunan Indonesia, masih tersembunyi realitas kelam yang mencengkeram anak-anak bangsa. Fenomena pekerja anak, di mana anak-anak di bawah usia 18 tahun dipaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, masih menjadi isu yang mengakar di berbagai daerah. Kasus ini tak hanya melanggar hak-hak fundamental anak, tetapi juga menghambat masa depan bangsa.

Sangat miris, Gorontalo yang terkenal dengan daerah Serambi Madinah masuk dalam urutan ke dua provinsi dengan pekerja anak tertinggi di Indonesia. Menurut data yang dirilis oleh  Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah persentase pekerja anak yang berusia 10-17 tahun di Indonesia, angkanya mencapai 2,39 persen pada 2023.

Angka ini lebih rendah dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya dengan sebesar 2,44 persen tahun 2022 dan 2,64 persen tahun 2021. BPS mengatakan dalam keterangannya, jika diurutkan berdasarkan wilayah di Indonesia. Provinsi Sulawesi Barat berada pada posisi pertama dengan persentase pekerja anak tertinggi di Indonesia pada tahun 2023 yakni di angka 5,61 persen. Sedangkan Provinsi Gorontalo berada pada posisi kedua dikarenakan memiliki persentase pekerja anak sebesar 5,37 persen.

Hal ini sangatlah memprihatinkan bagi daerah kita tercinta, di mana daerah hanya terfokus memikirkan pembangunan daerah namun seakan lupa membangun generasi emas, tentunya hal ini tidak sejalan dengan visi Indonesia emas 2045. Karena sangat bertolak belakang dengan keadaan anak-anak yang ada di daerah khususnya yang ada di Gorontalo.

Ketika kita kaji masalah ini dengan analisis sosiologi, maka sosiologi akan dapat membantu kita memahami akar penyebab dan dampak pekerja anak di Gorontalo. Faktor utama yang mendorong anak-anak turun ke jalan untuk mencari nafkah adalah kemiskinan ekstrem. Keluarga miskin di Gorontalo terpaksa melibatkan anak-anak dalam pekerjaan, seperti bertani, melaut, atau berdagang kecil-kecilan, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Teori struktural fungsionalisme menjelaskan bahwa struktur sosial, seperti kemiskinan, norma budaya, dan sistem pendidikan, berkontribusi pada fenomena pekerja anak. Kemiskinan memaksa keluarga untuk memprioritaskan kebutuhan ekonomi daripada pendidikan anak. Kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas, terutama di daerah pedesaan, membuat anak-anak tidak memiliki pilihan lain selain bekerja.

Teori konflik menunjukkan bahwa ketidaksetaraan struktural antara kelas sosial juga berperan dalam pekerja anak. Anak-anak dari keluarga miskin dan marginal lebih rentan untuk dieksploitasi dan dipaksa bekerja. Sistem ekonomi yang menindas dan kurangnya perlindungan bagi pekerja anak memperburuk situasi.

Dampak pekerja anak tak hanya merenggut masa kecil dan hak-hak pendidikan mereka, tetapi juga membahayakan kesehatan fisik dan mental mereka. Anak-anak yang bekerja rentan terhadap eksploitasi, pelecehan, dan berbagai penyakit. Kehilangan masa bermain dan belajar berakibat pada perkembangan kognitif, sosial, dan emosional yang terhambat.

Masa depan Gorontalo terancam jika pekerja anak tidak ditangani secara serius. Generasi muda yang seharusnya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif terhambat perkembangannya. Hal ini dapat berakibat pada keterampilan yang rendah, produktivitas yang rendah, dan kemiskinan antargenerasi.

Pekerja anak adalah pelanggaran hak asasi manusia dan harus dihapuskan. Perlunya upaya kolektifitas dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini. Misalnya, dari pemerintah harus meningkatkan program pengentasan kemiskinan, memperluas akses pendidikan berkualitas, memperkuat penegakan hukum terhadap eksploitasi anak, dan meningkatkan edukasi public tentang hak-hak anak. Selain itu dari Masyarakat juga harus menerapkan norma dan budaya yang menghargai pendidikan dan melindungi anak-anak dari eksploitasi. Dunia usaha juga harus melaksanakan praktik bisnis yang etis dan bertanggung jawab, termasuk memastikan tidak mempekerjakan anak di bawah umur. Serta organisasi masyarakat sipil harus bekerja sama dengan pemerintah dan komunitas dalam program edukasi, advokasi, dan rehabilitas bagi anak-anak yang bekerja.

Dengan kerja sama dari berbagai pihak, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang, bebas dari eksploitasi dan pelanggaran hak-hak mereka.

Tags: Anak Bekerja di Bawah UmurAnak-anak BekerjagorontaloGorontalo Asploitasi AnakGorontalo Indonesia Emas 2045Mahasiswa UNGMasa Depan Anak GorontaloMasa Depan Gorontalo TerancamUniversitas Negeri Gorontalo
ShareTweetSendSharePin1

Berita Terkait

Oplus_131072

Mahasiswa FK UNG Raih Juara 3 Nasional di Ajang Celebes Physiology Quiz 2025

by Editor
10 Nov 2025
0

PROSESNEWS.ID – Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Dalam ajang Celebes...

Peran Saka Nasional 2025 Berakhir Sukses, Bupati Sofyan Puhi Sampaikan Terima Kasih

by Editor
8 Nov 2025
0

PROSESNEWS.ID – Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Nasional 2025 yang digelar di Bumi Perkemahan Bongohulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo,...

Baru 18 Tahun, 3 Pemuda Gorontalo Diamankan Polisi karena Kasus Curanmor

by Editor
7 Nov 2025
0

PROSESNEWS.ID – Tim Pandawa Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gorontalo yang dipimpin oleh Bripka Andrianis Potale berhasil mengamankan tiga terduga...

UNG Tekankan Komitmen Dukung Kesejahteraan Masyarakat Gorut

by Editor
6 Nov 2025
0

PROSESNEWS.ID – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara secara resmi melanjutkan kerja sama strategis sebagai landasan pelaksanaan...

UNG dan Pemkab Gorut Perkuat Kerja Sama untuk Majukan Daerah

by Editor
6 Nov 2025
0

PROSESNEWS.ID — Kerja sama yang kembali terjalin antara Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara disambut baik oleh...

Load More

Komentar DonkBatalkan balasan

Trending

Daerah

Kepala Desa Prima Diduga Selewengkan Anggaran Rakyat, BPD Ungkap Deretan Penyimpangan Fatal

by Editor
10 Nov 2025
0

PROSESNEWS.ID - Aroma penyimpangan keuangan desa kembali mencuat di Kabupaten Gorontalo. Kali ini, sorotan tajam tertuju pada Kepala Desa Prima,...

Oplus_131072

Mahasiswa FK UNG Raih Juara 3 Nasional di Ajang Celebes Physiology Quiz 2025

10 Nov 2025

Upaya Kepastian Hukum, Kejari Gorontalo Musnahkan Narkotika, Senjata Tajam, Rokok Ilegal

11 Nov 2025

DPRD Kota Gorontalo Tinjau Progres Pembangunan Rumah ASN

11 Nov 2025

Kabel Telekomunikasi Semrawut, DPRD Kota Gorontalo Akan Panggil Pihak Terkait

11 Nov 2025

Sugondo Ajak ASN Teladani Semangat Pahlawan Lewat Pelayanan

10 Nov 2025

TERBARU

Wabub Gorontalo Apresiasi Kejari Jaga Stabilitas Hukum

11 Nov 2025

Upaya Kepastian Hukum, Kejari Gorontalo Musnahkan Narkotika, Senjata Tajam, Rokok Ilegal

11 Nov 2025

HUT ke-25 Gorontalo, Gusnar Ismail Ajak ASN Bangun Daerah

11 Nov 2025

DPRD Kota Gorontalo Tinjau Progres Pembangunan Rumah ASN

11 Nov 2025

Kabel Telekomunikasi Semrawut, DPRD Kota Gorontalo Akan Panggil Pihak Terkait

11 Nov 2025
  • Home
  • Tentang
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prosesnews.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tenggara
    • Sumatera Utara
    • Jawa Timur
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Politik
  • Traveling
  • Opini
  • Infografis

© 2024 Prosesnews.id