PROSESNEWS.ID – Bencana alam tidak hanya menimbulkan korban jiwa secara langsung, tetapi juga memengaruhi kualitas kesehatan masyarakat akibat buruknya fasilitas air bersih dan sanitasi.
Hal ini sering kali memicu timbulnya penyakit menular dan penurunan status gizi, terutama dalam kondisi darurat.
Merespons permasalahan tersebut, dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang diketuai oleh Dr. dr. Vivien Novarina A. Kasim, M.Kes, melakukan penelitian sekaligus pengabdian kepada masyarakat.
Penelitian ini dilakukan melalui program riset kolaboratif unggulan fakultas yang didanai PNBP UNG, dengan fokus pada manajemen gizi di situasi bencana.
“Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango dipilih menjadi lokasi penelitian sekaligus pengabdian masyarakat karena hampir semua desa di wilayah tersebut sering mengalami bencana banjir,” ungkap Vivien pada acara Diseminasi dan Penandatanganan IA Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Jumat (22/11/2024).
Vivien menjelaskan, respons terhadap krisis pangan dan gizi akibat bencana oleh pemerintah maupun masyarakat sering kali belum optimal karena kurangnya pengalaman dalam bertindak cepat dan tepat.
Media massa juga kerap melaporkan keluhan masyarakat tentang lambannya distribusi bantuan untuk penyintas bencana, yang menjadi indikasi perlunya peningkatan manajemen bencana.
“Berdasarkan hal ini diperlukan manajemen gizi dalam situasi bencana yang cepat dan tepat agar pengungsi tidak kelaparan dan dapat mempertahankan status gizinya, terutama pada kelompok-kelompok rentan,” katanya.
Salah satu fokus utama penelitian ini adalah masalah gizi pada bayi dan balita yang diperburuk oleh situasi bencana.
Pemisahan bayi dari ibunya, distribusi susu formula yang tidak tepat, serta kurangnya pengetahuan tentang makanan lokal buatan menjadi tantangan besar. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko kesakitan dan kematian pada kelompok usia tersebut.
“Risiko kematian lebih tinggi pada bayi dan anak yang menderita kekurangan gizi mikro. Oleh karena itu, penanganan gizi dalam situasi bencana menjadi bagian penting untuk menangani pengungsi secara cepat dan tepat,” tambahnya.
Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, puskesmas, dan sekolah di Kecamatan Bulango Utara, dan dirancang sebagai proyek percontohan bagi daerah lain.
Penandatanganan kerja sama (IA) antara Dekan Fakultas Kedokteran UNG, Dr. dr. Cecy Rahma Karim, Sp.GK, dengan Dinas Kesehatan serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bone Bolango menjadi penutup kegiatan ini.
“Kami berharap masyarakat dan pemerintah dapat lebih memperhatikan dan menerapkan penanganan gizi saat situasi bencana, yang kini dapat dipandu dengan buku manajemen gizi dalam bencana yang telah kami luncurkan,” harap Vivien.