
PROSESNEWS.ID – Setelah viral berita hasil evaluasi Pj Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer yang masuk kategori cukup, beredar di grup-grup WhatsApp rekaman video Pj Gubernur melayani masyarakat yang hadir di Pasar Murah.
Beredarnya Video Pj Gubernur Hamka Hendra Noer sedang melayani masyarakat di lokasi pasar murah di beberapa grup WhatsApp ditanggapi beragam komentar oleh publik.
Video yang berdurasi 16 detik itu, diduga sebagai bagian pencitraan setelah viral pemberitaan evaluasi kinerja Pj Gubernur oleh Kemendagri.
Dikutip dari website Pemprov Gorontalo, Sebanyak 1.500 warga Kecamatan Telaga Jaya dan sekitarnya di Kabupaten Gorontalo, menikmati Pasar Murah yang digelar Pemerintah Provinsi Gorontalo bertempat di Pasar Telaga Jaya, Desa Buhu, Minggu, (25/12/2022).
Pelaksanaan pasar murah di Telaga Jaya kali ini menjadi yang ke 25 dari 28 titik yang dianggarkan pemprov Gorontalo dalam rangka hari natal dan tahun baru. Kupon dibagikan kepada warga yang datang dan selanjutnya bisa membeli delapan komoditas dengan harga miring. Kupon bisa diperoleh dengan membawa KTP dan KK untuk mengisi identitas diri.
“Kami anggarkan untuk pasar murah se Provinsi Gorontalo ini sebesar Rp7 miliar yang di laksnakann di 28 titik. Mudah – mudahan bantuan pasar murah ini bisa membantu keperluan pangan, apalagi bapak ibu sekalian menghadapi tahun baru,” ucap Hamka saat memberikan sambutan di pasar murah.
Sementara itu Aktivis Forum Gorontalo Jasmin Dalango menilai, ditengah sebagian masyarakat Boalemo dan Kabupaten Gorontalo mengalami benjana alam. Seharusnya, Penjabat Gubernur Gorontalo memprioritaskan perhatiannya kepada masyarakat yang menjadi korban bencana.
“Pasar murah tidak ada salahnya, tapi harus di prioritaskan juga masyarakat yang terdampak bencana. Pemprov harus hadir di tengah masyarakat yang sangat membutuhkan sentuhan tangan dari pemerintah, usai mengalami bencana,” bebernya.
Jangan sampai kata Jasmin, Penjabat Gubernur terkesan membangun sebuah citra, usai mendapatkan penilaian cukup dari Mendagri, atas capaian kinerjanya yang saat ini menjadi perbincangan publik.
“Takutnya, publik akan menganggap Penjabat Gubernur hanya pencitraan di pasar murah yang digelar itu. Karena saat ini Penjagub masih dalam sorotan publik,” ketusnya.