PROSESNEWS.ID – Di sebuah sudut kecil Desa Pilobuhuta, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, seorang nenek berusia 85 tahun, Ibu Asia Nasaru, menjalani hari-harinya dengan penuh perjuangan. Hidup bersama dua cucunya, ia tak hanya menjadi tempat bernaung tetapi juga sumber kasih sayang yang tak terbatas.
Salah satu cucunya, Rininta Hilmi (17), lahir dengan kondisi sindrom langka yang membuatnya membutuhkan perhatian khusus. Namun, bagi Nenek Asia, keterbatasan itu bukanlah penghalang untuk terus merawat dan mendampingi cucunya dengan penuh cinta dan kesabaran. Ia berusaha memenuhi setiap kebutuhan Rininta, meski di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit.
Sementara itu, Vebriyanto Hilmi (24), cucu laki-laki Nenek Asia, berusaha menjadi tulang punggung keluarga dengan membuka usaha pangkas rambut kecil-kecilan. Dengan keterampilan yang ia pelajari secara otodidak, Vebri kini mampu menghasilkan pendapatan yang menjadi harapan utama bagi keluarga mereka.
“Saya ingin membantu nenek dan adik saya agar kami tetap bisa makan dan menjalani hidup dengan baik. Saya percaya bahwa selama kita berusaha, pasti ada jalan, walaupun kadang kami harus puasa,” ujar Vebriyanto dengan penuh semangat.
Rumah sederhana yang mereka tempati merupakan bantuan dari pemerintah. Meski begitu, kehidupan mereka tetap penuh tantangan. Nenek Asia mengungkapkan, ia memiliki dua anak—satu telah menetap di Gorontalo Utara, sementara yang lainnya telah meninggal dunia. Kini, hanya ia dan kedua cucunya yang bertahan di rumah itu, saling menguatkan satu sama lain.
Kisah perjuangan mereka mengundang simpati banyak warga sekitar. Tetangga-tetangga mereka mulai memberikan dukungan dengan menggunakan jasa pangkas rambut Vebri, membantu usaha kecilnya tetap berjalan. Tak hanya itu, kepedulian juga datang dari Relawan Nusantara yang melalui program Pangan Lansia menyalurkan paket sembako untuk keluarga Nenek Asia.
Di tengah keterbatasan, kasih sayang dan semangat pantang menyerah menjadi kekuatan utama yang menjaga keluarga kecil ini tetap bertahan. Harapan tetap menyala di hati mereka, menanti masa depan yang lebih baik di ujung perjalanan penuh perjuangan ini.
Reporter: Pian N. Peda