
PROSESNEWS.ID – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo meluncurkan Posyandu Remaja “Kuat” di Desa Pentadio Barat Kecamatan Talaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Selasa (1/12/2020). Posyandu Remaja ini bertujuan untuk menjadikan remaja produktif, sehat dan mempunyai kegiatan yang bermanfaat.
Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Misranda Nalole ada 2 Posyandu yang menjadi binaan Dinas Kesehatan yaitu di Desa Banuroja Kabupaten Pohuwato dan di Desa Pentadio Barat Kabupaten Gorontalo.
Untuk program tahun 2020 seharusnya 93 Puskesmas yang ada di wilayah Provinsi Gorontalo sudah mempunyai posyandu remaja.
“Namun dari 93 ini baru ada 24 posyandu remaja. Sehingga masih ada sekitar 69 puskesmas lagi yang kita targetkan terdapat posyandu remaja. Itu yang akan kita tuntaskan di tahun 2021,” kata Misranda.
Dengan adanya posyandu ini, Dinas Kesehatan mengharapkan aktivitas remaja lebih banyak ke posyandu. Sebab banyak masalah remaja yang dihadapi, namun tidak dapat diselesaikan. Dalam usia remaja 10-18 tahun mereka rentan terhadap masalah. Baik dari sisi pergaulan, maupun kehidupan sosial sehari-hari.
“Beberapa masalah remaja itu seperti merokok, alkohol, bahkan sampai narkoba, serta pergaulan bebas. Ini adalah hal yang mengancam buat kami terutama orang tua. Sehingga kami berharap dengan adanya posyandu remaja ini mereka lebih terarah dan dapat menerapkan pola hidup sehat,” papar Misranda.
Kepala Desa Pentadio Barat Supriadi Napu sangat mendukung program Pemerintah Provinsi Gorontalo dengan posyandu remaja tersebut. Menurutnya, pemerintah desa akan mendukung penuh keberlangsungan posyandu remaja ini.
“Kita ingin menciptakan generasi unggul dan sehat. Bagi kami perhatian Pemerintah Provinsi Gorontalo sangat luar biasa. Ke depan kita terus mengajak remaja-remaja di Pentadio Barat ini, untuk lebih memaksimalkan posyandu,” paparnya.
Penanggung jawab Posyandu Remaja Desa Pentadio Barat, Febriyanto Kabungo menyatakan dalam setiap bulan akan ada kegiatan posyandu remaja.
Posyandu akan melibatkan seluruh remaja di Desa Pentadio Barat untuk melakukan pemeriksaan, screening, serta dilakukan edukasi tentang pendidikan kesehatan yang jauh dari adanya kekerasan maupun seks bebas. (Ads)