
PROSESNEWS.ID – Gerhana Bulan total atau Super Blood Moon adalah sebuah peristiwa astronomi dengan durasi 14 menit 30 detik dan hanya terjadi 195 tahun sekali. Kemungkinan besar Anda hanya akan menyaksikannya sekali seumur hidup kecuali panjang umur.
Kepala Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi (BMKG) Kelas 1 Djalaluddin Gorontalo, Wahyu Guru Imantoko mengatakan, gerhana bulan total terjadi ketika posisi Matahari, Bumi dan Bulan sejajar.
“Disaat itu juga Bulan berada di umbra (bagian tergelap) Bumi, yang berakibat Bulan akan terlihat berwarna merah,” ucap Wahyu Guru
Wahyu mengatakan, posisi bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan bumi, maka bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga sering disebut dengan Super Moon
“Gerhana ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Provinsi Gorontalo dan akan terjadi secara bertahap,” kata Wahyu Guru.
Wahyu menambahkan untuk fase awal gerhana di Gorontalo itu dimulai dari gerhana sebagian mulai (U1) 17.44. 38 WITA, gerhana total mulai (U2) 19.09.21 WITA.
Serta puncak gerhana 19.18.43 WITA, gerhana total berakhir (U3) 19.28.05 WITA, gerhana sebagian berakhir (U4) 20.52.48 WITA, gerhana berakhir (P4) 21.51.14.
“Selama tidak tertutupi awan dapat bisa langsung mengikutinya, karena gerhana ini tidak berbahaya bagi mata, dengan kata lain gerhana ini bisa dilihat tanpa perlu menggunakan alat,” tutup Wahyu.
Reporter : Abd Kadir Djauhari