PROSESNEWS.ID – Dampak dari kemarau panjang, yang berlangaung belakangan ini. Berdampak pada aktivitas pertanian di Gorontalo. Bukan hanya itu saja, masyarakat pun kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Seperti yang dialami, warga yang ada di Dusun V, Kelelurahan Bulota, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo.
Akibatnya, warga di dusun ini,b harus pergi ke sungai yang sudah mengering. Untuk membuat sumur serapan, demi mendapatkan air.
Ironisnya lagi, warga setempat tepaksa menggali bebatuan di dasar sungai yang sudah mulai mengering. Demi mencari sisa air, yang bisa dimanfaatkan.
Hal ini terpaksa dilakukan warga, karena beberapa bulan terakhir ini, sumur milik warga di dusun tersebut, sudah mulai mengering. Selain itu bak penampungan air milik PDAM, debitnya semakin menipis hingga nyaris habis.
Warga mengaku, saat ini mereka kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Jalan satu-satunya, mereka harus menggali sungai yang mengering, untuk mendapatkan air.
Iksan A. Hasan, (27), warga Dusun V, Kelurahan Bulota salah satunya. Setiap hari Iksan bersama warga lainnya, harus menggali sungai, dan menunggu resapan. Setelah air terkumpul di lubang tersebut, mereka juga harus menunggu, karena air tidak lansung dapat di ambil, karena kondisinya masih keruh. Olehnya itu terlebih dahulu harus didiamkan sebelum di ambil.
“Air yang kita dapatkan, dari galian bebatuan sungai itu, hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sepertihalnya mandi, mencuci pakaian, dan lain lain sebagainya. Namun untuk kebutuhan konsumsi, dirinya harus membeli air isi ulang dalam kemasan gelon,” kata Iksan.
Krisis air bersih di wilayah Bulota, saat ini terbilang sudah sangat memperihatinkan. Warga setempat berharap, pemetintah dapat segera memperhatikan, apa yang menjadi keluhan serta kebutuhan masyarakat, khususnya yang ada di Kecamatan Limboto. (Zul)