
PROSESNEWS.ID – Kehadiran Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer, sejak ditunjuk Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, tidak berdampak positif untuk kemajuan Gorontalo.
Seperti halnya yang disampaikan Aktivis Gorontalo Taufik Bubungo, dirinya menilai Kemendagri sudah menunjukan profesionalismenya dalam melakukan penilaian terhadap pejabat yang ditugaskan ke daerah. Terbukti, meskipun Hamka Hendra Noer, bagian dari Kemendagri, tapi masih memberikan penilaian objektif terhadap kinerja pemerintah yang ditugaskan.
Selama Pj Gubernur bertugas di Gorontalo kata Taufik, tidak ada pembangunan yang nampak dihasilkan Hamka Hendra Noer. Bahkan, dibeberapa daerah seperti di wilayah Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, ada jembatan yang putus dan tidak ada perhatian Pemerintah Provinsi Gorontalo.
“Jembatan di Pilolalenga, Kecamatan Bongomeme saja sampai dengan saat ini tidak ada respon cepat dari Pemprov. Bahkan, sudah ada konflik masyarakat disana, soal jalan alternatif. Jangan nanti sudah ada korban berdarah, baru ada tindakan,” bebernya.
Dirinya menilai, Penjagub Hamka, terkesan lebih banyak agenda keluar daerah, dan tidak mau pusing dengan masalah yang dihadapi masyarakat Gorontalo.
“Dalam waktu dekat rencana Masyarakat Bongomeme cs akan mendatangi Rudis Gub, karna kalau ke Kantornya Pak Gub sulit untuk ditemui,” ujarnya.
Sudah sepatutnya kata Taufik, kinerja Penjagub wajib di evaluasi. Dan memiriskan, dalam penilaian itu Penjagub kalah dari Boalemo dengan daerah yang kecil APBDnya.
Segalanya tergantung dari keseriusan mengelola dan manajemennya. Kalau niat kita hanya ingin memanfaatkan ataupun menikmati saja jabatan tanpa memperhatikan kualitas output dari target program atau kegiatan. Maka wajar, ini semua yang terjadi.