PROSESNEWS.ID — Dusun Waolo, yang terletak di dataran tinggi Desa Molotabu, Kecamatan Kabila Bone, Bone Bolango, menyuarakan harapan besar mereka agar perbaikan jalan dapat segera terwujud pada tahun 2024 mendatang.
Pada momen pemilihan legislatif (pileg), pemilihan presiden (pilpres), dan pemilihan kepala daerah (pilkada), masyarakat dengan jumlah penduduk sebanyak 76 Kepala Keluarga (KK) ini menyoroti kendala serius yang mereka hadapi terkait sulitnya akses jalan, terutama saat hujan turun.
Dusun Waolo terletak cukup jauh dari pusat Pemerintahan Desa Molotabu, dan kondisi medan yang sulit membuat perjalanan yang seharusnya dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor menjadi sangat sulit, bahkan harus ditempuh dengan berjalan kaki selama kurang lebih 2 jam.
Saat hujan, akses jalan semakin sulit, memaksa warga hanya menggunakan sejumlah motor tertentu yang dapat melewati jalur tersebut, sementara motor yang lain harus diangkat untuk menghindari kerusakan mesin.
“Tidak semua motor bisa masuk, nanti yang sudah diprandel baru bisa, depe sok dia mangkat supaya tidak mo ta tada-tada depe mesin,” kata Umar, salah satu warga.
Selain itu, biaya ojek dari pusat desa ke dusun mencapai Rp50.000, mengingat kondisi medan jalan yang sulit, terutama saat hujan. Harga yang tinggi ini membuat beberapa warga lebih memilih membawa barang dengan berjalan kaki meskipun berat.
Masyarakat Dusun Waolo juga menghadapi kesulitan lain, seperti tidak adanya jaringan listrik dan sulitnya mendapatkan akses penerangan. Mereka hanya mengandalkan sinar matahari melalui tenaga surya sebagai sumber energi alternatif.
Dalam tanggapannya, Kepala Dusun Waolo, Yagub Inadjo, menyatakan rencana pembuatan jalan sudah dibahas untuk tahun depan dan tinggal menunggu realisasi.
“Iya sudah dibahas, pada tahun 2024, pembuatan jalan akan dilaksanakan,” kata Yagub.
Yagub menekankan kesiapan masyarakat untuk ikut serta dalam pekerjaan jalan tersebut, meskipun tanpa menggunakan alat berat. Masyarakat bersedia berkontribusi dengan tenaga mereka sendiri untuk mendukung pembangunan jalan yang dinilai sangat penting bagi kehidupan sehari-hari mereka.
“Masyarakat ini siap bekerja, karena ini menyangkut kehidupan sehari-hari. Yang penting ada jalan dulu, karena ada beberapa jembatan yang rusak, itu masyarakat kerja sama untuk membuatnya kembali,” pungkasnya.
Reporter: Pian N Peda