Program Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 dan Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) bagi pelaku wisata dan ekonomi kreatif memantik pemulihan pariwisata nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hingga Mei 2020, terjadi penurunan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia hingga 87%. Atau hanya 163,65 ribu kunjungan akibat pandemi Covid-19. Padahal pada periode yang sama di tahun sebelumnya mencapai 1,2 juta kunjungan.
Menjadi pukulan bagi Indonesia karena sektor ini sebelumnya menempati urutan kedua dalam kontribusi devisa negara. Adanya pembatasan mobilitas sebagai upaya memutus rantai penularan virus Covid-19 diakui memberi tekanan yang besar pada sektor pariwisata.
BPS juga mengabarkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia secara kumulatif pada Januari hingga April 2021 baru mencapai 511.440 kunjungan. Jumlah kunjungan wisman tersebut turun drastis sebesar 81,78% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 2,81 juta kunjungan.
Menyikapi kondisi ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kini berpacu mengungkit perekonomian wisata meski di masa pandemi Covid-19. Caranya, mendorong seluruh desa wisata di seluruh Indonesia untuk perpartisipasi dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Penerapan protokol kesehatan (Prokes) tentu menjadi satu syarat mutlak untuk tetap diperhatikan.
Inspirasi Desa Wisata
Dimulai 26 Mei 2021, dengan Ubud, Bali jadi daerah pertama, Menparekraf Sandiaga Uno kemudian terus berkeliling ke desa wisata di seluruh tanah air untuk menyosialisasikan program ADWI 2021 ini. Beberapa spot desa wisata di Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, maupun Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah disinggahinya.
“Hari ini kita melihat bahwa Desa Pentingsari sudah menjadi inspirasi, sudah menjadi satu semangat kita semua untuk kebangkitan ekonomi nasional dan ada beberapa kategori yang dilombakan di ajang ADWI ini, dan Desa Wisata Pentingsari kayaknya sudah memenuhi seluruh aspek kategori. Selain itu, saya ingin mengajak kita semua untuk mendaftarkan desa yang ada di Kabupaten Sleman dan Provinsi DIY untuk ikutan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021,” kata Menparekraf Sandiaga saat berkunjung ke Desa Wisata Pentingsari, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY, Sabtu (5/6/2021).
Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 merupakan ajang untuk menjadikan desa wisata yang ada di Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat. Kegiatan ini sekaligus membangun motivasi bagi pengelola desa untuk mengembangkan dan menjadikan desa sebagai penggerak ekonomi dengan mengedepankan kearifan lokal.
Desa Pentingsari ini salah satu desa yang mampu menjadi motivasi bagi desa-desa lain untuk memaksimalkan potensi wisata maupun ekonomi kreatifnya. Terletak di lereng Gunung Merapi, luas desa ini mencapai 103 hektare. Dulunya desa ini termasuk paling miskin di antara desa-desa yang ada di lereng Gunung Merapi. Namun, dengan semangat dan kegigihan yang kuat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, desa wisata ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Berbagai penghargaan bergengsi pun diraih oleh Desa Wisata Pentingsari, di antaranya Green Bronze Indonesian Sustainable Tourism Award (ISTA) dalam kategori ekonomi pada 2017, Juara II Festival Desa Wisata Kabupaten Sleman Yogyakarta Kategori Mandiri pada 2018, dan Desa Wisata Pentingsari masuk ke dalam 100 besar destinasi pariwisata berkelanjutan di dunia menurut Global Green Destinations Days (GGDD) pada 2019.
Atraksi wisata yang disuguhkan berbasis alam, seni budaya, dan kreativitas, seperti menaiki mobil Jeep ke Gunung Merapi, menyusuri sungai berbatu di Kali Kuning, belajar memainkan alat musik gamelan, membuat kreasi wayang dari rumput, membatik, menari, membuat kopi tradisional, yaitu robusta, hingga bercocok tanam. Aktivitas tersebut sangat lekat dengan suasana khas perdesaan.
Ketua Desa Wisata Pentingsari Doto Yogantoro menjelaskan bahwa untuk menikmati seluruh atraksi wisata di Desa Pentingsari, pihaknya menawarkan paket-paket wisata yang sudah termasuk dengan penginapan. Jumlah homestay di Desa Pentingsari ada 60. Tamu yang datang ke desa wisata ini pun dibatasi. Dan bagi yang ingin menikmati kehidupan perdesaan harus melakukan reservasi terlebih dahulu.
Satu hal, Pemprov Jawa Tengah juga turut menyiapkan dukungan dana pengembangan tiga jenis desa wisata. Yakni, desa wisata rintisan sebesar Rp100 juta, desa wisata berkembang Rp500 juta, serta desa wisata mandiri sebesar Rp1 miliar. Mereka menargetkan hingga akhir tahun 2023 sebanyak 500 desa wisata tumbuh di Jawa Tengah.
Pacu Desa Wisata dengan BIP
Bagi desa wisata yang ingin mendaftar bisa langsung mengakses laman www.jadesta.com/adwi2021 dengan waktu pendaftaran hingga 26 Juni 2021. Ada tujuh kategori penilaian dalam ajang penghargaan ini. Yaitu penerapan cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE), desa digital; souvenir (kuliner, fesyen, kriya); daya tarik wisata (alam, budaya, buatan); konten kreatif; homestay dan toilet.
Menyangkut insentif bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, di Taman Lumbini, Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (4/6/2021), Menteri Sandiaga meluncurkan program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) 2021. Dengan waktu pendaftaran resminya dibuka mulai 4 Juni hingga 4 Juli 2021.
Pada 2020, penyaluran BIP dianggarkan sebesar Rp24 miliar dan tahun ini ditingkatkan tiga kali lipat menjadi Rp60 miliar. Sasaran peserta BIP tahun ini dibatasi pada tujuh subsektor ekonomi kreatif. Yakni aplikasi, game developer, kriya, fesyen, kuliner, film, serta sektor pariwisata. Berbeda dengan tahun lalu, BIP 2021 dibagi menjadi dua kategori yakni BIP reguler dan BIP Jaring Pengaman Usaha (BIP JPU). Informasi selengkapnya bisa mengecek di laman www.bip.kemenparekraf.go.id/.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari