PROSESNEWS.ID – Penampakan seperti meteor jatuh yang terjadi pada hari Selasa, 17 Maret 2021 malam, hingga kini masih menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat. Benda langit yang diperkirakan jatuh di perairan Pagimana, Sulawesi Tengah (Sulteng) itu, sebagian warga mengklaim bahwa itu bukanlah meteor.
Putra salah satu masyarakat Pagimana mengaku, bahwa kejadian itu sempat disaksikan langsung. Sekelabat cahaya yang jatuh di wilayah mereka yang menyerupai petir itu, diduga jatuh di Desa Jayabakti.
Meski begitu, ia sendiri tidak yakin bahwa kalau benda yang jatuh itu adalah meteor. Sebab, karena kalau itu meteor, pasti akan terjadi bencana yang besar seperti tsunami atau gempa.
“Memang betul adanya suara ledakan dan sedikit ada guncangan saat itu, tetapi saya menduga itu bukan meteora,” kata Putra.
Putra mengaku, kejadian yang tidak biasa itu setempat membuat warga di Desanya kaget dan panik. Bahkan ada masyarakat yang sudah siap untuk mengungsi ketika hal itu bisa menimbulkan bencana.
“Saat mendengar guncangan itu, masyarakat berniat ingin mengungsi, tetapi ketika beberapa menit tidak ada reaksi apapun, akhirnya warga tetap bertahan,” ujarnya.
Koordinator Bidang Data dan Informasi, Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin Gorontalo, Wahyu Guru Imantoko mengatakan, fenomena itu adalah hal yang biasa. Mengingat di luar angkasa begitu banyak benda langit yang setiap saat terus bergerak.
“Banyak benda langit di luar angkasa yang melintas. Kemudian ada yang berhasil masuk ke bumi. Ketika benda langit itu bergesekan dengan atmosfer kita, dia akan menyala,” kata Wahyu
Namun demikian, ungkap Wahyu, ketika ada cahaya meteor dan kemudian menghilang, maka benda itu tidak sampai ke permukaan bumi. Hal tersebut juga tak perlu dikhawatirkan.
“Kalau dia tidak sampai ke permukaan bumi, ini tidak tidak berbahaya. Sampai saat ini juga belum ada laporan dari masyarakat bahwa ada benda asing jatuh di sekitar mereka,” ia menandaskan