PROSESNEWS.ID – Sandiaga Uno merupakan Cawapres Prabowo, lawan Jokowi di Pemilihan Presiden 2019 lalu. Usai kalah di Pilpres 2019, Prabowo merapat ke Kabinet. Sementara Sandiaga Uno, menegaskan sikapnya akan tetap berada di luar pemerintahan atau menjadi oposisi.
Menurut Sandiaga, ketika itu, check and balance sangat penting di tengah koalisi pemerintah Jokowi yang gemuk ini. Maka itu, menurutnya, oposisi betul-betul dibutuhkan dalam Pemerintahan. Ia pun, mengaku cara itu akan sangat lebih terhormat.
“Oposisi itu betul-betul dibutuhkan. Dan saya sangat betul-betul terhormat dapat kesempatan untuk menjadi oposisi dan terus mengontrol mengawasi kinerja pemerintah memberikan masukan,” kata Sandiaga Uno di Kemang Village, Jakarta pada Sabtu, 13 Juli 2019, seperti dikutip dari Tempo.co.
Sandi pun, mengaku sangat komit terhadap demokrasi. Oleh sebab itu, “(Saya) harus berani setia mengawal pembangunan ini sebagai oposisi,” ketusnya.
Alhasil, berjalannya waktu, keadaan merubah segalanya. Pengusaha sukses ini, sekarang memilih masuk dalam Pemerintahan untuk menjadi Kabinet Jokowi.
Sikap itu bukan tanpa alasan. Sandi mengatakan, Pandemi Covid-19, menjadi alasan dirinya menerima tawaran Jokowi, jadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Covid-19 ini adalah game changer. Covid-19 ini mengubah segalanya. Terutama ketika dua minggu terakhir saya bertafakur, tadabur, berkontemplasi, bahwa kita semua akhirnya harus bersatu padu,” kata Sandi di Kompleks Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 23 Desember 2020.
Dalam situasi pandemi seperti ini, lanjutnya, semua anak bangsa harus memberi kontribusi dan sumbangsih pada bangsa dan negara.
“Singkirkan kepentingan-kepentingan pribadi, politik, atau golongan. Semua kita lakukan demi kepentingan bangsa dan negara. Dan jika negara memanggil, pada saat inilah menurut saya tangggungjawab ada di pundak masing-masing dari kita,” pungkasnya. (PR)