PROSESNEWS.ID – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Boalemo, Asra Umar Murad, menyayangkan peristiwa kapal Todak 02 yang tenggelam di perairan Pantai Ratu, Desa Tenilo, Kecamatan Tilamuta, Boalemo, belum lama ini.
Asra mengaku prihatin atas peristiwa yang tidak diinginkan tersebut. Apalagi kata Kepala DKP itu, jika mengenang proses lobi-lobi yang dilakukan pihaknya di Kementerian beberapa bulan yang lalu, itu cukup menguras tenaga, fikiran dan waktu yang cukup lama.
“Saya juga tentu merasa bertanggung jawab. Ini kan bantuan dari kementerian, kan sayang apalagi mengingat perjuangan waktu saya bolak-balik hanya karena melakukan lobi-lobi pada saat itu, yah lumayan mengorbankan waktu pada saat itu,”kenang Kepala DKP Boalemo.
“Usai kejadian kemarin, saya langsung memerintahkan jajaran DKP Boalemo untuk mendampingi pak Sekda Sherman Moridu, turun lapangan melakukan peninjauan di lokasi kejadian. Itu karena saya pribadi merasa bertanggung jawab,”aku Asra, ketika dikonfrmasi, Senin, (19/04/2021).
Dikatakan Kepala DKP Boalemo tersebut, padahal kapal Todak ini baru beberapa bulan lalu dihibahkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, guna membantu dan menunjang kegiatan-kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Boalemo.
“Ini kapal bantuan dari KKP ke Pemkab Boalemo Tahun 2020 lalu. Kemudian Pemerintah Daerah membuatkan SK, pengelolanya itu adalah pariwisata. Jadi semua bentuk penganggaran, pengawasan dan lain-lain itu ada di Dinas Pariwisata,”terang Asra Murad, Senin, (19/04/2021).
Meski begitu, lanjut Kepala DKP Boalemo tersebut, pihaknya akan bergerak cepat, dan ia sendiri mengatakan, juga telah memerintahkan jajaran DKP yang ada, untuk membantu Dinas Pariwisata, guna mengevakuasi kapal nahas tersebut.
“Alhamdulillah, sudah langsung dikomunikasikan dengan seluruh jajaran terkait, bahkan masyarakat sipil dari suku Bajo juga sudah dikomunikasikan. Karena, orang-orang bajo kan mahir juga di bidang ini, semoga mereka bisa membantu proses evakuasi nanti,”harapnya.
Asra manambahkan, peristiwa ini juga bahkan sudah langsung dikoordinasikan dengan pihak KKP, diharapkan ada petunjuk dan masukan dari KKP itu sendiri, bagaimana cara kemudian, agar kapal yang memiliki bobot 46 Gross Ton (GT) tersebut, bisa segera dievakuasi.
“Intinya bagaimana sekarang ini tidak saling menyalahkan. Saya memang menyayangkan, tapi tidak untuk menyalahkan. Sekarang, mari saling bahu-membahu mencari solusi bersama, agar kapal tersebut segera bisa diselamatkan,”pungkasnya.
Penulis : Abdul Majid Rahman