Prosesnews.id
  • Home
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tenggara
    • Sumatera Utara
    • Jawa Timur
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Politik
  • Traveling
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tenggara
    • Sumatera Utara
    • Jawa Timur
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Politik
  • Traveling
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
Prosesnews.id
No Result
View All Result
Home Traveling

Sport Toursm Jadi Tren Penggerak Sektor Ekonomi Indonesia

Majid Rahman by Majid Rahman
22 Agu 2021 18:54
in Traveling
Foto : Istimewa

PROSESNEWS.ID – Beberapa tahun terakhir sport tourism semakin berkembang pesat, bahkan menjadi salah satu tren dalam penggerak sektor pariwisata di Indonesia. Menariknya, saat ini Indonesia dianggap sebagai ikon sport tourism dunia berkat keindahan alam dan budaya yang dimiliki.

Sport tourism adalah wisata yang dikombinasikan dengan olahraga. United Nations World Tourism Organizations (UNWTO) menjelaskan, sport tourism adalah sektor wisata yang pertumbuhannya paling cepat, karena semakin banyak wisatawan yang tertarik pada aktivitas olahraga.

Ditambah lagi, sport tourism termasuk tren pariwisata yang memiliki pasar cukup besar. Diperkirakan pertumbuhan sport tourism di Indonesia bisa mencapai Rp18.790 triliun hingga 2024 mendatang!

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, adanya sport tourism dengan kearifan lokal tidak hanya menarik wisatawan karena destinasinya saja. Melainkan juga dengan kearifan budaya lokal yang dapat membangkitkan ekonomi sekaligus membuka lapangan kerja.

Sebenarnya, Indonesia sudah lama mengembangkan sport tourism dengan kearifan lokal dalam berbagai event dan festival yang dapat menarik wisatawan. Seperti 6 sport tourism berbasis kearifan lokal di Indonesia berikut ini :

Lompat Batu Nias

Sport tourism berbasis kearifan lokal Indonesia yang pertama adalah Lompat Batu di Nias. Bukan lompat batu biasa, atraksi yang dikenal dengan nama Hombo Batu ini merupakan atraksi melompati batu setinggi dua meter dan lebar 40 cm.
Atraksi wisata dari Desa Wisata Bawomataluo, Nias, Sumatera Utara ini awalnya merupakan tradisi yang dilakukan sebagai syarat pemuda untuk mengikuti perang. Jika sang pemuda berhasil melompati batu, artinya mereka dianggap sebagai sosok dewasa yang telah matang secara fisik.

Menariknya, selain ditampilkan sebagai acara adat, tradisi yang terus dilestarikan oleh warga Desa Wisata Bawomataluo ini juga telah menjadi pertunjukan menarik bagi para wisatawan.

Pacu Jalur

Pacu Jalur juga masuk kategori sport tourism dengan kearifan lokal di Indonesia. Pacu Jalur adalah lomba dayung tradisional Provinsi Riau yang memadukan unsur olahraga, seni, dan olah batin. Pacu Jalur digelar untuk melestarikan budaya. Mengingat sejak tahun 1900-an perahu adalah transportasi utama masyarakat Kuantan Singingi, Riau.

Uniknya, kegiatan olahraga yang mirip dengan Perahu Naga ini menggunakan perahu sepanjang 25-40 meter, dan bisa diisi hingga 40 pendayung. Bukan hanya menarik wisatawan domestik, Pacu Jalur berhasil menarik wisatawan mancanegara, seperti Malaysia, Amerika Serikat, dan Australia.

Ironman Bintan

Pilihan sport tourism selanjutnya adalah ajang triathlon paling menantang di Asia, yaitu Ironman 70.3 Bintan. Tidak main-main, Ironman Bintan 2019 lalu berhasil diikuti 1.044 peserta dari 58 negara, di antaranya Filipina, Selandia Baru, Singapura, Australia, Jepang, hingga Amerika Serikat.

Melihat tingginya antusiasme masyarakat, tentu akan menjadi langkah baru menarik perhatian wisatawan mancanegara untuk berkunjung dan berwisata di Indonesia. Selain itu, event ini semakin memperjelas bahwa Bintan menjadi salah satu destinasi sport tourism terbaik di Indonesia.

Pacu Jawi

Selanjutnya adalah pacu jawi, sport tourism dengan kearifan lokal yang dikenal dengan balapan sapi. Upacara adat ini sekarang menjadi salah satu sport tourism unggulan dari Sumatera Barat yang telah mendunia, dan ditunggu-tunggu wisatawan lokal dan mancanegara.

Pasalnya, dalam tradisi, Pacu Jawi menjadi perayaan ucapan syukur atas masa panen masyarakat. Itulah mengapa, balapan sapi dilakukan di hamparan sawah berlumpur selepas sawah-sawah telah panen padi. Uniknya, joki mengendalikan sapinya dengan cara menggigit ekor sapi agar semakin berlari kencang.

Perahu Sandeq

Tidak kalah menarik, sport tourism dengan kearifan lokal khas Indonesia selanjutnya adalah Festival Perahu Sandeq. Buat yang belum tahu, Perahu Sandeq adalah perahu tradisional suku Mandar, Sulawesi Barat yang digadang-gadang sebagai perahu tercepat di dunia. Bahkan, perahu Sandeq konon bisa mencapai kecepatan 15-29 knot, atau sekitar 54 km/jam!

Keunikan perahu Sandeq juga telah dilirik dunia. Pasalnya, perahu ini menjadi salah satu aset nasional yang dipamerkan di Museum d’Histoire Naturelle, Perancis. Uniknya lagi, ternyata desain Perahu Sandeq telah berusia 3.000 tahun, dan menjadi salah satu perahu tertua dalam sejarah maritim Indonesia.

Sehingga, diadakannya festival Perahu Sandeq ini bisa menjadi ajang pariwisata budaya maritim. Dengan begitu, ke depannya dapat menarik lebih banyak minat wisatawan lokal dan mancanegara.

Sandalwood Sumba

Kalau tadi sapi, sport tourism selanjutnya menggunakan kuda poni khas Sumba, yaitu Sandalwood. Menurut sejarah, kuda Sandalwood merupakan persilangan kuda Arab dengan kuda lokal untuk mendapatkan penampilan yang lebih gagah.

Diambil dari nama pohon Cendana, kuda Sandalwood memiliki ciri fisik yang lebih pendek dibandingkan kuda ras Eropa maupun Amerika. Tinggi punggung kuda hanya sekitar 130-140 cm, namun memiliki leher yang kekar, dan memiliki berbagai warna, seperti abu-abu, hitam, cokelat tua, putih, hingga belang.

Selama Festival Kuda Sandalwood berlangsung, kuda didekorasi memakai aksesoris unik dan penunggangnya menggunakan kostum tradisional. Menariknya lagi, wisatawan juga dapat merasakan sensasi berkuda keliling berbagai destinasi menakjubkan di Sumba.

Pacuan Kuda Gayo

Kalau tadi di Sumba, kita juga bisa menikmati sport tourism berkuda di Aceh. Konon, Pacuan Kuda Gayo yang diikuti ratusan kuda ini sudah dilakukan sebelum Belanda datang.

Pacuan Kuda Gayo merupakan tradisi turun temurun masyarakat Gayo untuk menyambut dan merayakan masa panen, biasanya antara Agustus dan September. Berawal dari budaya turun temurun, kegiatan ini sekarang menjadi salah satu daya tarik wisata di Gayo.

Dilihat dari potensi sport tourism dengan kearifan lokal di Indonesia, bukan hal yang tidak mungkin jika dapat memberikan dampak positif bagi pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia ke depannya, bukan?

Sumber : Kemenparekraf
Tags: Google News InitiativeIndonesiaPenggerak EkonomiSport ToursmTravelingTraveling Indonesia
ShareTweetSendSharePin1

Berita Terkait

AJI Gorontalo Latih Jurnalis untuk Meliput Isu Pemilu 2024

by Editor
18 Nov 2023
0

PROSESNEWS.ID — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Gorontalo mengadakan pelatihan intensif selama dua hari, mulai 18 hingga 19 November 2023, di...

Fitur Aplikasi Terbaik Mendengarkan Musik Untuk Android dan iPhone

by Editor
27 Agu 2023
0

PROSESNEWS.ID, TEKNOLOGI - Hampir semua orang senang mendengarkan musik apa itu sedang santai atau sedang melakukan aktifitas pekerjaan. Dalam era...

KPU Kota Gorontalo Gelar Uji Publik, Dua Rancangan Penataan Dapil dan Alokasi Kursi di Parlemen Andalas

by Editor
15 Des 2022
0

PROSESNEWS.ID - Pesta Demokrasi Tahun 2024 akan menjadi perhelatan besar-besaran nanti. Menuju perhelatan Akbar tersebut Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah...

Dibagikan Gratis, Ratusan Makanan Ringan Hiasi Tugu Tani Isimu

by Editor
7 Okt 2022
0

Ratusan makanan ringan menghiasi tugu tani Isimu, Kabupaten Gorontalo. PROSESNEWS.ID - Ada yang menarik perhatian pengguna jalan Trans Sulawesi, Desa...

Diduga Ulah Kepala Desa, Pasangan Pengantin di Buteng Nyaris Gagal Nikah

by Arfandi
26 Mei 2022
0

Diduga Ulah Kepala Desa, Pasangan Pengantin di Buteng Nyaris Gagal Nikah PROSESNEWS.ID, BUTON TENGAH - Dua sejoli di Desa Morikana,...

Load More

Komentar DonkBatalkan balasan

Trending

Peristiwa

Pelecehan oleh Wakasek SMA di Gorontalo Terungkap, 4 Siswi Jadi Korban

by Editor
4 Des 2025
0

PROSESNEWS.ID - Kabar mengejutkan datang dari salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Gorontalo. Seorang oknum guru yang juga...

Polemik Kebijakan Dana Desa Tidak Dibayarkan, Kades Tuntut PMK 81 Dicabut

5 Des 2025

Kasus Hak Cipta Masuki Babak Baru, Kuhu Minta Damai Kadek Menolak

4 Des 2025

Kades Prima Didemo Warga, Dituntut Mundur karena Salah Kelola Anggaran

5 Des 2025

Timsel KPID Gorontalo Tegaskan Transparansi Seleksi, Ini Peserta yang Lolos

5 Des 2025

Belum Selesai Urusan Hak Cipta, Kuhu Kembali Dihantam Laporan Baru dari Rektor UMGO

4 Des 2025

TERBARU

Timsel KPID Gorontalo Tegaskan Transparansi Seleksi, Ini Peserta yang Lolos

5 Des 2025

DPRD Kota Gorontalo Apresiasi Larangan Waria Nongkrong di Pasar Sentral

5 Des 2025

Polemik Kebijakan Dana Desa Tidak Dibayarkan, Kades Tuntut PMK 81 Dicabut

5 Des 2025

Dukungan Legislatif Menguat, Dinas Kearsipan Siap Tingkatkan Mutu Penataan Arsip

5 Des 2025

Dinas Kearsipan Gorontalo Mulai Uji Coba Penataan Arsip di 2 OPD

5 Des 2025
  • Home
  • Tentang
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

©2025 Prosesnews.id. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tenggara
    • Sumatera Utara
    • Jawa Timur
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Politik
  • Traveling
  • Opini
  • Infografis

©2025 Prosesnews.id. All Rights Reserved.