
PROSESNEWS.ID, Buton Tengah – Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) terus memperkuat komitmen menurunkan angka stunting yang saat ini masih menjadi tantangan serius meskipun trend penurunan angka stunting di Buteng terus alami penurunan sejak tahun 2021 sebesar 23,4 persen kemudian tahun 2024 alami menjadi 14,4 persen (data E-PPGBM).
Meski begitu, upaya pencegahan stunting kembali disosialisasikan melalui kegiatan yang digelar di halaman Gedung Kesenian Lakudo, Kamis (21/8/2025). Sosialisasi ini melibatkan berbagai unsur masyarakat, tenaga kesehatan, serta organisasi perangkat daerah.
Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Buteng, Umi Noranah Azhari, S.Pd, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut menegaskan bahwa stunting bukan semata-mata disebabkan faktor ekonomi. Menurutnya, banyak anak stunting berasal dari keluarga dengan kondisi finansial cukup.
“Saya sudah turun langsung ke lapangan, baik di posyandu maupun pembinaan desa. Ada anak stunting meskipun orang tuanya mampu, bahkan ASN. Jadi ini bukan soal mampu atau tidak, tetapi pola asuh yang kurang tepat,” katanya.
Umi Noranah atau yang karib disapa umi Faya, menyoroti kebiasaan orang tua yang sibuk bekerja sehingga kerap memilih makanan cepat saji bagi anak. Padahal, asupan instan tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi secara seimbang.
Ia juga menuturkan pengalamannya saat menghadiri program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah. Banyak anak justru menolak lauk bergizi seperti ayam, ikan, atau buah, dan lebih memilih mi instan atau telur.
“Ini tantangan kita. Anak-anak lebih suka yang praktis, padahal gizinya kurang bervariasi. Orang tua harus membiasakan anak makan sehat sejak dini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, ia menekankan pentingnya peran ibu dalam memastikan anak mendapat asupan gizi cukup. Anak, ujarnya, merupakan aset bangsa yang menentukan masa depan Indonesia.
Selain itu, Umi Noranah mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur-mayur guna menunjang kebutuhan gizi keluarga.
“Tomat, cabai, sayur hijau itu mudah ditanam. Tinggal dipetik, dicuci, lalu dimasak. Jadi tidak ada lagi alasan tidak menyediakan makanan bergizi,” tegasnya.
Kegiatan sosialisasi turut dihadiri perwakilan BKKBN Buteng, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Camat Lakudo, Lurah Lakudo, Kepala UPTD Puskesmas Lakudo, serta tenaga Promkes, Gizi, dan KIA.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Buteng berharap kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang semakin meningkat. Dengan dukungan pemerintah, tenaga kesehatan, dan keluarga, angka stunting di Buton Tengah diharapkan dapat terus ditekan demi mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berkualitas.
Reporter: Win








