
PROSESNEWS.ID – Duka mendalam menyelimuti civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Seorang mahasiswa asal Sulawesi Tenggara, bernama Muhammad Jaksen (19), dilaporkan meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mapala Butaiyo Nusa, Senin (22/9/2025).
Kegiatan tersebut digelar di kawasan Suawa Tengah, Gorontalo, sejak 18 hingga 21 September 2025. Korban diketahui masih duduk di semester 3 UNG.
Rekan korban, Laode Muhamad Amar, mengisahkan bagaimana kondisi Jaksen sebelum meninggal dunia.
Diceritakan Amar, pada Minggu malam, Jaksen sudah mengeluhkan sakit dan meminta agar segera dijemput untuk dibawa ke rumah sakit.
“Saat saya tiba di sekret Mapala, kondisi Jaksen sudah sangat buruk. Wajahnya bengkak dan ia tidak bisa lagi berbicara,” kata Amar.
Amar menambahkan, sebelum dilarikan ke rumah sakit, Jaksen sempat menggunakan telepon untuk meminta pertolongan. Ia pertama kali dibawa ke Rumah Sakit Bunda, namun karena keterbatasan ruangan dan fasilitas, Jaksen kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Aloe Saboe.
“Saat tiba di rumah sakit ini, kami langsung melapor. Pihak rumah sakit menyarankan agar pasien digulingkan terlebih dahulu. Setelah beberapa menit, infus baru dipasangkan,” ujar Amar.
Amar juga mengaku kaget ketika mengetahui bahwa Jaksen ternyata memiliki riwayat penyakit hemofilia.
“Wajah dan lehernya lebam. Saya baru tahu kalau ia memiliki riwayat hemofilia, penyakit yang membuatnya sulit sembuh dari luka ringan,” ungkapnya.
Hingga kini, penyebab pasti kematian Jaksen masih dalam penyelidikan. Namun, insiden ini memunculkan sorotan terkait kesiapan panitia dalam memperhatikan kondisi medis peserta selama kegiatan Diksar berlangsung.














