PROSESNEWS.ID – Penjagaan wilayah perbatasan Gorontalo Utara dengan daerah provinsi lain. Sampai saat ini masih dijaga ketat, oleh petugas gugus tugas penanganan covid-19. Gabungan TNI-Polri, Satpol PP, perhubungan dan Kesehatan serta yang terkait baik provinsi maupun kabupaten di Gorontalo. Hal ini pun yang kemudian ditinjau oleh Danrem 133/Nani Wartabone Kolonel Czi Bagus Antonov Hardito MA.
Dalam kegiatan tersebut, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak perlu, petugas penjagaan perbatasan harus siap selama 1×24 jam untuk menjaga dengan ketat wilayah perbatasan.
Hal itu pun untuk mengantisipasi akan terjadinya pelanggaran pelintas batas yang akan masuk wilayah Gorontalo, dimana Gorontalo saat ini sedang menerapkan PSBB tahap ll sampai dengan akhir bulan ini, dan aturan dilarang mudik.
Sehingga, wilayah perbatasan perlu diperketat dari para pemudik yang akan masuk Gorontalo. Penutupan untuk kendaraan umum, kecuali kendaraan logistik serta TNI-Polri yang melaksanakan tugas maupun kendaraan petugas yang menangani covid-19.
Kunjungan Danrem itu pun bukan hanya sekedar melihat kondisi perbatasan, akan tetapi turut membagikan APD, masker standar kesehatan serta madu untuk menambah imunitas para petugas yang menjaga perbatasan siang dan malam, agar terjaga kondisi tubuh yang vit dan selalu bersemangat dalam menjalankan tugas.
“Saya berharap kepada masyarakat untuk tidak memaksakan diri dalam kegiatan mudik, terutama bagi masyarakat yang dari luar untuk masuk ke Gorontalo, agar tidak terjadi, karena saat ini Gorontalo telah masuk pada kegiatan PSBB tahap ll. Saya pun berharap aturan ini dipatuhi. Lebih baik berdiam diri dirumah, saling menjaga akan kesehatan diri sendiri, keluarga dan orang lain termasuk tetangga, agar terhindar dari virus Corona yang masih melanda sampai saat ini. Bagi patugas, diharapkan dapat mengambil tindakan tegas bila ini terjadi. Namun dengan persuasif dan pendekatan kepada masyarakat tersebut,” harapnya. (Usi)
