
PROSESNEWS.ID – Korban bernama Ipin, Warga Desa Pohuwato, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, yang diserang Buaya muara, beberapa hari lalu, kini hanya bisa pasrah dengan keadannya, lantaran tidak punya Jaminan Kesehatan untuk berobat.
Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan ini, tak bisa berbuat apa-apa lagi, selain berharap, ada orang baik yang membantunya. Guna melawan dan menyembuhkan luka yang dialaminya, akibat terkaman buaya.
Seperti diketahui, Pria malang tersebut, hanya tinggal bersama kedua anaknya, di Desa Pohuwato. Kini, belum bisa melakukan aktivitas biasa (nelayan), karena luka yang ia alami, cukup serius, membuatnya masih belum bisa mencari nafkah.
“Saya bingung harus bagaimana. Di samping harus membeli obat untuk penyembuhan luka, saya pun harus memikirkan kedua anak saya,” tutur Ipin kepada Prosesnews.id, sambil menitikkan air matanya. Jum’at, (13/02/2021).
Dikatakan Ipin, biaya pengobatan yang direkomendasikan untuk dirinya, tidaklah murah. Apalagi, dengan kondisi keuangan keluarganya yang saat ini, masih terhimpit.
“Kemarin pihak Rumah sakit sempat menahan saya untuk dirawat. Tapi saya memilih pulang. Karena biaya pengobatannya mahal. Jamkemas saya sudah tidak berlaku,” kata Ipin.
Berita Terkait : Nelayan di Pohuwato Diterkam Buaya Muara Hingga Luka Berat
“Saya tidak mengaharapkan uang. Tapi pengobatan. Karena gigitan buaya, sudah pasti berbisa,” tukas Ipin, sembari mengaku, masih trauma atas kejadian yang dialaminya.
Sebelumnya, korban mengalami kejadian tidak terduga itu, tepat di perairan muara Boyila, Kecamatan Randangan, Sekitar Pukul : 06.00 Wita pagi. Rabu, (11/02/2021).
Melihat ada buaya yang tersangkut dijaring nelayan, ia bersama teman-temannya, mencoba memberikan pertolongan. Tapi, justru petaka yang dialaminya saat akan mengevakuasi reptil yang berukuran panjang sekitar 4 meter tersebut.
Reporter : Iskandar Badu