PROSESNEWS.ID – Penanganan sampah di Kabupaten Boalemo, menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah setempat, khususnya Instansi Teknis yang bertanggung jawab, yaitu Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK).
Kepala DLHK Boalemo Ismet Nono, melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Lingkungan, Mengki pomanto, mengatakan, saat ini pihaknya terus berupaya yang terbaik untuk pengelolaan sampah di Kabupaten Boalemo.
“Namun ada sejumlah kendala yang kami hadapi dalam urusan persampahan ini. Misalnya, jumlah tenaga penyapu yang masih kurang, serta Alat Pelindung Diri (APD) yang mereka gunakan ketika beraktivitas juga kurang mendukung,”kata Mengki, Kamis, (03/06/2021).
Mengki mencontohkan, di jalan umum yang jaraknya 1 kilo meter, seperti jarak dari Kantor DLHK ke Dinas PU Boalemo itu, hanya ada 2 orang tenaga penyapu. Menurutnya, kondisi ini memprihatinkan, sehingga tenaga penyapu perlu ditambah, agar sesuai.
“Kemudian mengenai APD, saya prihatin dengan keadaan mereka ketika beraktivitas. Misalnya, kaus tangan, baju hujan, sepatu, masker, dan lainnya, ini perlu mendapat perhatian kita bersama. Apalagi baju hujan, karena ada itu yang tetap bekerja meski sedang hujan, kan kasihan ketika mereka tidak didukung oleh APD baju hujan ini,”ujarnya.
Selain itu, bak sampah di pasar tradisional juga, kata Mengki, perlu ada. Ini agar lebih mengefektifkan pengelolaan dan penanganan sampah di pasar, agar berpusat di satu tempat. Sehingga mudah pula diangkut oleh petugas kebersihan DLHK.
Selain pasar, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) juga perlu mendapat perhatian. Sebab di lokasi ini kata mengki, tidak sedikit sampah-sampah yang dihasilkan, hingga becek yang bercampur dengan bau busuk darah ikan yang menyengat, menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat lain.
Ia berharap, kondisi ini segera teratasi melalui dukungan semua pihak. Termasuk pihak DPRD Boalemo, bagaimana untuk memikirkan secara bersama-sama, terkait anggaran penambahan fasilitas di DLHK untuk mendukung dan memaksimalkan pengelolaan sampah.
“Mobil saja kita hanya ada 1 unit yang saat ini beroperasi. itupun mobil yang dihibahkan oleh Bupati Boalemo non aktif, Darwis Moridu, beberapa waktu lalu. Karena mobil ini hanya 1, sehingga petugas pengangkut yang terbagi 2 kelompok, harus bergantian pagi dan sore untuk melakukan pengangkutan,”katanya.
Lebih jauh kata Mengki, jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari di wilayah Kecamatan Tilamuta saja, mencapai 30 kubik perhari. Angka ini diakumulasi dari jumlah penduduk Kecamatan Tilamuta yang lebih dari 30 ribu jiwa. Sementara, pengangkutan yang bisa dilakukan oleh petugas DLHK, hanya 12 kubik per hari.
“Angka 12 kubik ini, tentu tidak berbanding lurus dengan jumlah sampah 30 kubik ke atas yang dihasilkan per hari. Pada prinsipnya, kami Dinas terkait, akan terus berupaha yang terbaik. Tapi, semoga terkait anggaran untuk penambahan fasilitas yang saya uraikan di atas, segera mendapat titik terang dari pihak-pihak berwenang lainnya,”ia menandaskan.