PROSESNEWS.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie resmi menyerahkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2020 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo. Penyerahan LKPJ dilakukan pada rapat paripurna istimewa DPRD Provinsi Gorontalo yang ke-45, Senin (19/4/2021), di ruang rapat DPRD.
Dalam sambutan Gubernur Gorontalo yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim menyampaikan, selain sebagai dokumen evaluasi kerja, LKPJ Gubernur tahun 2020 juga memuat arah kebijakan pembangunan daerah beserta realisasi target dan sasaran pembangunan. Di mana kinerja pembangunan untuk tahun 2020 diarahkan untuk mendorong pembangunan sosial ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, yang didukung pemerataan infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia.
“Tahun 2020 ekonomi Gorontalo melambat minus 0,02 persen. Hal ini diakibatkan merebaknya wabah virus covid-19. Sehingga berbagai kebijakan dikeluarkan oleh pemerintah diantaranya kebijakan social distancing, PSBB sebagai langkah strategis dalam memutus mata rantai covid-19, hingga recofusing anggaran berpengaruh signifikan terhadap perkekonomian daerah maupun nasional,” kata Idris.
Di tengah situasi pandemi covid-19 ini, secara nasional tahun 2020 kemiskinan di Gorontalo naik sebesar 0,28 persen yang sebelumnya 15,59 persen. Namun angka ini masih cukup stabil dari target yang ditetapkan sebesar 15,86-15,18 persen. Sementara untuk tingkat pengangguran terbuka tahun 2020 sebesar 4,28 persen, dari target 5,28 persen. Capaian indeks pembangunan manusia tahun 2020 sebesar 68,68 persen dari target 68,71 persen atau masih on the track.
“APBD Provinsi Gorontalo tahun 2020 sebesar Rp1,86 trilyun pun mengalami penurunan sebesar 4,62 persen. Penurunan APBD ini juga dipengaruhi oleh tidak maksimalnya sumber-sumber pandapatan daerah, salah satunya diakibatkan oleh pandemi covid-19. Namun Provinsi Gorontalo patut sedikit berbangga, bahwa ekonomi Gorontalo masih diatas rata-rata nasional dan masih berada di posisi atau urutan ke lima tertinggi secara nasional,” tambahnya
Melihat semua itu, Idris menekankan dinamika pembangunan ditengah-tengah situasi covid-19 menuntut semua pihak untuk bergerak cepat dan fokus terhadap strategi pemulihan ekonomi, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program kegiatan lintas bidang, maupun koordinasi seluruh unsur pembangunan di Provinsi Gorontalo.
“Tapi alhamdulillah di tahun 2020 kita tetap berhasil menjaga beberapa capaian kinerja pembangunan. Capaian ini mengindikasikan dua hal penting, yakni belanja publik yang kita laksanakan di Gorontalo telah berjalan efektif, efesien, ekonomis dan relevan sesuai potensi dan kebutuhan daerah. Disamping itu, upaya pemulihan ekonomi dan jaring pengaman sosial melalui BLT, serta kebijakan pinjaman dana PEN dinilai mampu dan efektif dalam menjawab tantangan pembangunan ditengah pandemi covid-19,” pungkasnya.