PROSESNEWS.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Perikanan, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, untuk fokus pada penelitian dan pengembangan udang vaname.
“Saya minta kalian disini tidak usah lagi urusi masalah penjualannya. Serahkan saja itu ke pihak swasta. Kalian fokus saja ke budidayanya, bagaimana supaya cepat pengembangannya. Kalian jadikan tempat ini sebagai rujukan untuk anak-anak sekolah yang magang,” pinta Gubernur Rusli Habibie usai meninjau laboratorium BPBLP di Desa Lamu, Kecamatan Tilamuta, Boalemo, Provinsi Gorontalo, Selasa (21/1/2020).
Sebelumnya, Tahun 2019 BPBLP memproduksi 37.000 benih udang vaname unggulan. Harga yang dipatok untuk benih udang adalah Rp 30,- per ekornya, jauh berbeda dengan harga di pasaran yang mencapai Rp 50,- hingga Rp 52,- per ekor.
Sementara produksi udang vaname di tahun 2019 mencapai 2 Ton. Selain udang vaname, benih ikan Nila Salin juga mulai dibudidayakan tahun ini.
Untuk itu, Gubernur Rusli Habibie juga meminta UPTD Balai Perikanan untuk melibatkan masyarakat dalam proses pembudidayaan udang vaname. Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat dalam hal pengembangan dan budidaya.
“Kalian transfer ilmu kepada masyarakat. Supaya sumber daya manusia kita berkembang, bertambah ilmunya, khususnya di bidang budidaya dan pengembangan,” tegasnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, Sila Botutihe mengatakan pihaknya akan merubah manajemen pemanfaatan BPBLP. Selain pola pikir masyarakat, pihaknya juga terus memberdayakan SDM yang beraktivitas di dalamnya.
“Sesuai arahan Pak Gubernur, kita harus merubah sistemnya. Kita bukan balai yang fungsinya hanya untuk menjual dan mencari pasar. Balai ini bukan tempat untuk berfikir cara memperoleh keuntungan. Kita harus bisa memberikan dampak kepada masyarakat. Di sini juga ada beberapa sekolah yang sedang praktek, kami transfer ilmunya kepada mereka,” kata dia. (Ads)