PROSESNEWS.ID – Investasi ilegal makin marak muncul di tengah masyarakat seiring dengan perkembangan teknologi. Meskipun sudah dilakukan tindakan dengan menutup kegiatan investasi bodong, namun selalu muncul kembali dengan wajah baru.
Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L Tobing memaparkan, terdapat empat hal yang menyebabkan investasi ilegal tumbuh subur dan tak hentinya memakan korban. Namun, masih saja banyak masyarakat yang tergiur oleh investasi ilegal tersebut.
Pertama, masih rendahnya tingkat literasi masyarakat mengenai produk-produk keuangan, hingga manfaat dari investasi yang masuk akal. “Sehingga mereka bisa mengetahui mana yang bisa diikuti, mana penipuan, mana yang benar,” ujarnya dalam diskusi virtual dilansir Jawapos.com
Kedua, lanjutnya, kelemahan masyarakat yang sangat mudah tergiur dengan tawaran keuntungan besar tanpa harus repot-repot berusaha. Ketiga, kesulitan ekonomi yang dialami oleh masyarakat, sehingga mengambil keputusan yang tidak dipertimbangkan secara matang.
Bahkan, mereka yang kesulitan ekonomi tak ragu meminjam uang untuk menjajal investasi yang sebenarnya ilegal. Bukannya mendapatkan keuntungan, malah yang terjadi merugikan dan menambah masalah.
“Sudah nggak punya uang, pinjam lagi dan akhirnya ketipu. Ini sangat-sangat parah,” ungkapnya.
Terakhir, banyak yang terjebak dengan investasi bodong lantaran melihat testimoni pengalaman orang yang sudah bergabung lebih dulu. Testimoninya tentu saja menggiurkan untuk menarik minat anggota baru.
“Orang-orang yang testimoni itu adalah yang menginginkan orang lain untuk terjebak juga sebenarnya,” pungkasnya.