POSESNEWS.ID – Tingginya penularan Covid-19 di Kota Gorontalo membuat pemerintah dalam waktu dekat akan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Rencana PSBB tersebut, merupakan hasil rapat terbatas antara Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Walikota Gorontalo Marten Taha, Kapolda Gorontalo Irjen Akhmad Wiyagus, Danrem Brigjen TNI Bagus Antonov Hardito serta unsur forkopimda lainnya.
“Kita lihat nanti bagaimana penerapannya. Kalau memang sudah mendesak, kita perketat lagi. Terutama sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan,” kata Rusli.
Meski angka penularan di Kota Gorontalo terbilang tinggi, hal tersebut tidak membuat warga yang beraktivitas di Kota Gorontalo takut. Bahkan setiap harinya, aktivitas warga di Kota Gorontalo terlihat ramai.
Pantauan Prosesnews.id, mulai dari pertokoan, restoran, warung kopi hingga pusat berbelanjaan masih terbilang ramai . Seakan mereka menganggap virus mematikan tersebut sudah hal yang biasa saja.
“Kami datang ke kota untuk bekerja, kalau nanti ada PSBB kita nanti makan apa,” kata Yasin Mooduto.
Menurutnya, Kota kecil seperti Kota Gorontalo seharusnya tidak lagi memberlakukan PSBB. Tetapi pemerintah harus tegas dalam memperketat kepatuhan protokol kesehatan.
“Saya kira protokol kesehatan saja yang diperketat. Kalau PSBB lagi, maka kasihan kami yang bekerja sebagai buruh,” tuturnya.
Ia berharap, pemerintah Kota Gorontalo bisa mengkaji kembali wacana PSBB tersebut, sebab ketika Kota Gorontalo PSBB maka ini akan berdampak pada daerah lain yang ada di Provinsi Gorontalo.
“Kota Gorontalo merupakan sentral perputaran ekonomi, kalau terjadi pembatasan, maka saya yakin akan berdampak buruh pada ekonomi masyarakat,” tandasnya. (Arf/)