PROSESNEWS.ID – Pengembangan Vaksin Merah Putih sangat dibutuhkan sebagai bentuk kemajuan dan wujud kemandirian bangsa dalam melawan Covid-19.
Saat ini, Vaksin Merah Putih dikembangkan oleh enam lembaga yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan Protein rekombinan fusi, Universitas Airlangga mengembangkan Adenovirus dan Adeno-Associated Virus-Vector Based & Peptide Vaccine.
Kemudian, Institut Teknologi Bandung dengan Adenovirus, Universitas Gajah Mada dengan pengembangan protein rekombinan, Universitas Indonesia dengan DNA, mRNA, Virus-Like-Particles dan Lembaga Eijkman mengembangkan Platform Subunit protein rekombinan mamalia based dan yeast based.
“Selain pengembangan vaksin merah putih, Indonesia juga melakukan pengembangan vaksin kerjasama dengan luar negeri. Setidaknya ada tiga kerjasama yang akan atau sedang uji klinik yaitu Bio Farma dengan Sinovac, Kementerian Kesehatan dengan Sinofarm dan perusahaan lokal, Kalbe dengan Korea yaitu Genexine Inc.,
Serta sekarang sedang dijajaki kerjasama yang lebih ke hulu dengan Turki dan Kanada,” tutur Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro, pada pembukaan Forum Bakohumas Ristek/BRIN yang bertema “Membumikan Inovasi Vaksin Merah Putih Covid-19” secara online pada Rabu (2/12).
Menurut Bambang, tercatat Secara global, lebih dari seratus uji coba kandidat vaksin COVID-19 sedang berlangsung pada manusia dan sejalan dengan itu pemerintah kita mendorong terwujudnya vaksin Merah Putih karya anak bangsa.
Vaksin berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu dengan cara membuat tubuh mengenali virus. Pemberian vaksin secara massal akan membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.
Bambang menjelaskan bahwa sebanyak 176 juta rakyat Indonesia perlu divaksinasi agar terbentuk kekebalan kelompok. “Setidaknya Indonesia membutuhkan 340 juta vaksin karena setiap orang membutuhkan 2 dosis sehingga diperlukan dana mencapai Rp. 26,475 triliun apabila harga vaksin adalah lima dolar,” terangnya.
Tingkat persepsi dan penerimaan masyarakat terhadap Vaksinasi Covid-19 saat ini masih cukup beragam. Hal ini antara lain dikarenakan keterbatasan informasi mengenai jenis vaksin, waktu ketersediaan vaksin, keamanan, kehalalan, dan lain sebagainya.
(Ads)
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita – Prosesnews.id