PROSESNEWS.ID – Isu soal pembongkaran mesjid untuk kepentingan tambang emas di Kabupaten Pohuwato Polda Gorontalo, melalui Kabid Humas Kombes Pol Wahyu Tri Chayono, menuturkan jika informasi pembongkaran mesjid itu tidak benar. Dan media diminta untuk tidak memberikan informasi yang akan meresahkan masyarakat.
Sementara itu, Presiden Bem Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Aldy Ibura menilai, dengan adanya klarifikasi Polda Gorontalo soal pembongkaran mesjid itu, malah menimbulkan pertanyaan baru lagi.
Pasalnya, Polda Gorontalo hanya mengklarifikasi persoalan mesjid yang akan dibongkar. Namun, tidak mengklarifikasi masalah penyerangan dan penganiayaan terhadap Kapolsek Popayato Barat, yang diduga dilakukan sekelompok masyarakat.
“Dari masalah tambang liar yang sudah menggunakan alat berat, hingga masalah penganiyaan Kapolsek tidak diklarifikasi. Ada apa sebenarnya ini?,” tanya Aldy.
Seharunya kata Aldy, Polda Gorontalo juga mengklarifikasi problem tambang liar yang sudah menggunakan puluhan alat berat. Begitu juga dengan ada oknum pejabat penegak hukum yang berada di belakang pelaku penambang liar. Harusnya, masalah ini juga diklarifikasi.
Jangan sampai, masyarakat beranggapan bahwa benar adanya aktivitas pertambangan ilegal, yang menggunakan alat berat dan keterlibatan pejabat penegak hukum. Karena hanya isu mesjid saja yang diklarifikasi. Sementara, pertambangan ilegal yang menjadi pemicu penganiayaan Kapolsek Popayato Barat, tidak di tanggapi.
“Kami melihat dan menduga, biang dari kekacauan ini semua hanya berasal dari tambang liar yang sudah marak. Kami sarankan, hentikan saja aktivitas tambang liar yang sudah menimbulkan kegaduhan ini. Dengan sendirinya, semua informasi yang berkaitan dengan tambang ilegal, akan terhenti,” bebernya.
Dalam waktu dekat ini juga kata Aldy, pihaknya dari aliansi Bem Garis Lurus akan melakukan aksi besar-besaran terkait aktivitas tambang ilegal di Provinsi Gorontalo, yang terkesan hanya dibiarkan Polda Gorontalo.
“Banyak tambang ilegal di Provinsi Gorontalo yang terkesan dibiarkan Polda Gorontalo beroprasi. Padahal, sudah sangat jelas merusak lingkungan dan mengakibatkan banjir. Melihat kondisi ini, kami dari Bem Garis Lurus akan melakukan aksi besar-besaran dan saat ini masih terus melakukan konsolidasi massa,” tegasnya. (Helmi Rasid)