PROSESNEWS.ID – Pelaksanaan pembelajaran tatap muka saat ini, menjadi perbincangan masyarakat pada umumnya. Baik di kalangan pendidik hingga orang tua siswa.
Sulitnya pengawasan orang tua terhadap proses pembelajaran online, juga menjadi salah satu keresahan khususnya orang tua siswa, karena dilihat dari aspek psikologi dan motivasi belajar anak yang mulai berkurang.
Seperti yang di sampaikan Kepala Dinas Pendidikan Gorontalo Utara, Irwan Usman. Ia mengungkapkan, rata-rata harapan orang tua murid saat ini, yaitu pembelajaran online ditiadakan.
“Karena dilihat dari aspek psikologi. Bukan karena tertekan, tapi kondisi batin anak dengan proses pembelajaran online ini, keinginan dia untuk belajar sambil bermain itu tidak tercipta pada proses pembelajaran secara daring, dan masih dikendalikan oleh guru dari sekolah. Sedangkan muridnya berada di rumah, inilah faktor psikologi yang dipertimbangkan orang tua,”kata Irwan, di ruang kerjanya, Kamis, (29/04/21).
Irwan menyampaikan, berdasarkan fakta tersebut, maka secara psikologi bisa berpotensi dan mengakibatkan motivasi belajar anak didik menjadi berkurang.
“Secara psikologi juga anak menginginkan kebebasan, di samping dia belajar juga ada suasana bermainnya, hal inilah yang menjadi pertimbangan orang tua,”tuturnya.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka sendiri, penerapan protokol kesehatan juga didukung orang tua murid, dengan menyediakan alat protokol kesehatan sendiri untuk anaknya meskipun sekolah sudah menyiapkannya.
“Misalnya masker dan hand sanitizer di sekolah sudah disiapkan, tapi orang tua murid juga menyiapkan, tanpa harus dipaksa membeli, itu karena keinginan orang tua murid yang sangat tinggi terhadap pembelajaran tatap muka disekolah,”jelasnya.
Dikatakan Irwan, tidak sedikit juga orang tua murid yang mengaku sulit mengendalikan emosi, karena adanya kesibukan. Sehingga kontrol mereka terhadap anak belajar di rumah itu memang menjadi beban tersendiri.
“Untuk itu orang tua menghendaki harapan ini, yang disampaikan langsung ketika kami turun lapangan, dan juga ada harapan melalui telpon, untuk kiranya tahun pelajaran 2020/2021 yang rencananya akan dimulai pada bulan Juli itu, agar pembelajaran daring ditiadakan,”ujarnya.
Terkait akan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka sendiri lanjut Irwan, itu tataran pelaksanaannya yakni tatap muka secara terbatas, tetap mengacu pada himbauan ataupun surat keputusan empat menteri.
“Di mana, boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka, tetapi kita harus melakukan secara terbatas. Terbatas secara jumlah, terbatas dari sisi waktu dan terbatas dari ketatnya pemenuhan protokol kesehatan,”tutup Kadis Pendidikan Gorontalo Utara.
Reporter : Moh. Dodi Didipu