PROSESNEWS.ID – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Adhan Dambea, menyoroti biaya makan dan minum Pemerintah Kota Gorontalo, yang membengkak mencapai 26 miliar setiap tahun. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, khawatir jika APBD hanya di titipkan dalam biaya makan dan minum itu.
Menurutnya, dengan jumlah anggaran yang banyak begitu. Seharusnya, bisa dimanfaatkan untuk membangun rumah layak huni, untuk masyarakat Kota Gorontalo yang belum memiliki hunian. Sebab, tidak bisa dipungkiri masih banyak masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal.
“Jika di bagi 365 hari selama setahun. Dana sebesar 26 miliar sekian itu bisa memberi makan 2089 orang sekali makan setiap hari, sudah termasuk hari libur. Dikhawatirkan justru dana sebesar ini, hanya disembunyikan dalam biaya makan dan minum. Karena uang ini, hanya digunakan pada barang habis pakai,” tegas Adhan saat melaksanakan Reses Deprov Gorontalo.
Lebih lanjut kata Adhan, ketika mereka berangkat keluar daerah jangan sampai hanya menggunakan dana yang dititipkan di biaya makan dan minum. Sehingga ini, menjadi kehawatiran Adhan. Kemudian, perjalanan dinas di Kota Gorontalo mencapai kurang lebih 82 miliar dalam setahun. Hal Ini menjadi bukti, Pemerintah Kota Gorontalo lebih banyak keluar daerah dengan rombongan. Alasan keluar daerah, paling banyak melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek).
Sementara di Kota Gorontalo kata Adhan, masih banyak rakyat susah. Sementara uang hanya di hambur-hamburkan, untuk kepentingan yang bukan prioritas. Jika ditambahkan, antara perjalanan dinas 82 miliar dan biaya makan minum 26 miliar, maka ditotalkan ada kurang lebih 110 Miliar uang yang dipertanyakan.
“Katakanlah dari jumlah uang yang ada itu, digunakan 50 miliar untuk pembangunan Mahayani di Kota Gorontalo. Bayngkan, berapa puluh rumah yang akan terbangun untuk masyarakat di Kota Gorontalo. Apalagi, masyarakat masih banyak yang belum memiliki rumah,” ujar Adhan dalam reses Deprov Gorontalo di Kelurahan Siendeng, Kota Gorontalo.
Maka uang ini sangat bermanfaat untuk rakyat ketimbang menghambur-hamburkan uang pada hal-hal yang tidak begitu penting. Dengan begitu, Adhan Dambea meminta kepada Walikota Gorontalo untuk berfikir rasional dalam mengendalaikan pemerintahan.
“Jangan sampai hanya berfikir kepentingan pribadi ataupun kelompok, untuk menghambur-hamburkan uang rakyat. Karena lebih penting dan lebih prioritas itu urusan kesejahteraan masyarakat, ketimbang pelaksanaan Bimtek di luar daerah,” tegasnya. (Helmi)