PROSESNEWS.ID – Mahasiswa Ichsan Gorontalo Eko Wahyudi menjadi salah satu korban pengeroyokan sejumlah oknum polisi di halaman Polda Gorontalo pada, Senin (19/05/2025).
Sebelumnya puluhan massa dari sejumlah aliansi menggelar aksi protes terkait penyelesaian premanisme yang terjadi kepada sejumlah aktivis di Gorontalo.
“Kami menuntut sudah tiga pekan kejadian, belum ada tindakan dari pihak kepolisian, sementara semua bukti sudah kita berikan,” jelas Misbah selaku koordinator BEM.
Sesuai pantauan tim Prosesnews.id, awal aksi tersebut berjalan dengan aman dan damai, namun berselang beberapa kemudian terjadi ‘cheos’ antara pihak kepolisian dan massa yang mengakibatkan Eko diseret oleh aparat kedalaman halaman Polda.
“Saya dijalan, terus di seret ke dalam dan di injak-injak oleh aparat,” jelas Eko.
Eko juga mengungkapkan tidak mengetahui pasti yang melakukan pengeroyokan namun dirinya diinjak hingga tersungkur.
Untuk diketahui, Selain Eko, terdapat 8 orang lainnya yang turut menjadi korban pengeroyokan juga.
Sementara itu, Pihak Polda Gorontalo melalui Kabid Humas Desmond Harjendo sementara di mintai keterangan mengatakan pihaknya tidak melakukan anarkis terhadap massa aksi apalagi sampai menginjak.
“Nggak ada dari pihak kami. Tadi hanya dorong-dorongan aja, ada itu biasa kan, saat aksi,” jelasnya kepada Tim Prosesnews.id melalui telepon WhatsApp.
Adapun untuk penanganan yang menjadi tuntutan massa aksi terkait penyelesaian premanisme terhadap sejumlah aktivis, Desmond mengatakan sementara pengumpulan sejumlah data dan juga keterangan saksi.
“Iyaa, tinggal keterangan dari sejumlah saksi,” pungkasnya.