PROSESNEWS.ID – Isak tangis haru mulai pecah, saat para prajurit melaksanakan apel pengecekan, sebelum naik ke KRI Teluk Parigi 539, di kawasan Pelabuhan Gorontalo. Sabtu, (03/08/2019).
Persatuan Isteri Tentara (Persit), Katrika Chandra Kirana (KCK), dengan penuh rasa haru. Turut melepaskan keberangkatan para suami, yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas), Yonif 713 Satyatama. Prajurit itu, akan menjalani tugas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia – Papua Nugini.
Berita Terkait : Potret Suasana Haru Prajurit TNI Berangkat Bertugas, Ada Tetesan Air Mata
Suara tangis haru dari anak dan isteri tentara, menyelimuti dermaga pelabuhan Gorontalo. Tangisan histeris, mulai terdengar saat para prajurit di perkenankan untuk naik kapal.
Mulai dari anak yang masih balita, isteri yang sedang mengandung. Hingga pasangan yang baru saja menikah, harus merelakan para prajurit ini berangkat tugas. Hal ini membuat suasana di depan tangga kapal menjadi bertambah haru.
Tangis para Persit dan sanak keluarga, semakin pecah, saat KRI Teluk Parigi, mulai berlayar meninggalkan dermaga Pelabuhan Gorontalo.
Berita Terkait : 450 Prajurit Jaga Perbatasan, Pangdam : Pergi Dengan Kehormatan, Pulanglah Membawa Kebanggaan
Tangis haru dari para Persit ini, tidak dapat mereka bendung. Mereka harus berpisah dengan suami tercinta, selama 9 bulan lamanya.
Para persit mengaku, walaupun harus berpisah selama 9 bulan. Tapi ini merupakan pengabdian, serta tugas mulia para suami mereka, untuk menjaga kedaulatan NKRI di perbatasan RI-PNG.
Para persit Yonif 713 Satyatama ini, akan mengikuti berbagai macam kegiatan organisasi, guna mengisi waktu selama para suami mereka melaksanakan Pamtas RI-PNG. (Zul)