PROSESNEWS.ID – Sebanyak 1.200 mayarakat yang mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang Pohuwato (AMARAH), melakukan Demonstrasi di depan Mapolres Pohuwato. Dini hari, Senin, (21/12/2020).
Dalam pantauan Prosesnews.id, ribuan masa aksi tersebut, menuntut dan meminta Kapores Pohuwato Teddy Rayendra, agar mundur dari jabatannya.
Jenderal Lapangan (Jenlap), Limonu Hippy menilai, Kapolres Pohuwato telah berkhianat dan seakan lupa, soal keterlibatannya dalam tambang.
Lalu kemudian dengan begitu mudah, melakukan penertiban tambang yang ada di Pohuwato, tanpa memikirkan nasib rakyat termasuk rakyat penambang.
“Semua pelaku usaha siap bersaksi, bahwa adanya alat berat di tambang, itu ada keterlibatan bapak Kapolres Pohuwato,” teriak Limonu Hippy dalam orasinya.
Tidak hanya itu, secara buka-bukaan Limonu Hippy juga membeberkan, Kapolres Pohuwato, selama ini telah menikmati hasil tambang.
“Bukan hanya keterlibatan bapak Kapolres di tambang, tetapi juga ada bagian emas, yang dinikmati bapak Kapolres,” ungkap Limonu yang juga Ketua APRI Pohuwato itu.
“Kemudian kenapa bapak Kapolres tidak konsisten? Jadi lucu, letika ada aktivitas alat di atas beliau tidak naik. Nanti sudah tidak ada di atas, beliau pura-pura bersikeras, untuk melakukan penertiban. Sehingga kami meminta kepada Kapolda, untuk segera mencopot Kapolres Pohuwato,” teriaknya melampiaskan kekecewaannya.
Hingga berita ini terbit, Tim Prosesnews.id, masih berusaha tersambung dengan pihak Polres Pohuwato, terkait tuntutan yang disuarakan ribuan masyarakat yang mengklaim diri sebagai penambang itu.
Iskandar Badu