PROSESNEWS.ID, GORONTALO – Perguruan Tinggi (PT) secara umum pada dasarnya bisa memberikan masukkan kepada penyelenggara Pemilu khususnya terhadap kinerja KPU (Komisi Pemilihan Umum), namun harus objektif dan komprehensif.
“Secara umum PT memiliki posisi yang strategis dalam pembangunan demokrasi Indonesia,” kata Pramono Ubaid Tanthowi, anggota KPU RI, usai memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Sabtu, (2/11).
Ia menambahkan apalagi PT didukung Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, akademisinya yang bekualitas tinggi. Ini menjadi menjadi kekuatan dan harapan masyarakat dalam perbaikan kualitas demokrasi dan kinerja KPU.
Secara teknis banyak hal yang bisa dikerjasamakan antara PT baik dengan KPU ataupun Bawaslu, terutama mendorong kualitas demokrasi yang lebih berkualitas.
“Misalnya melibatkan mahasiswa sebagai penyelenggara atau pemantau pemilu yang independen, karena itu yang akan memperkuat kelompok masyarakat dalam melakukan pengawasan potensi kecurangan pemilu,”Urainya.
Tidak hanya itu, bisa juga melalui kegiatan penelitian, bagaimanapun juga Pemilu dari waktu ke waktu harus terus dievaluasi, dimana kekurangan dan kelemahannya.
PT sebagai bagian dari masyarakat yang otonom dan mandiri, lanjut Ubaid bisa memberikan penilaian secara objektif dan komprehensif sehingga KPU bisa diberikan masukan dan catatan.
“Dan mana yang menurut Perguruan Tinggi sudah baik tentu terus ditingkatkan,”tegasnya.
Terpenting adalah, PT yang independen murni untuk kepentingan masyarakat demi perbaikkan demokrasi di Indonesia. (**)